BTN Anggarkan Belanja Modal IT Rp 550 Miliar pada Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (BTN) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini dalam memperkuat kapasitas keamanan sistem teknologi informasi (TI) dan pengembangan layanan digital banking sekitar Rp 550 miliar.

Andi Nirwoto, Direktur Operasi, Teknologi Informasi dan Digital Banking BTN mengatakan, kurang lebih sekitar 30% dari anggaran capex dialokasikan untuk meningkatkan ketahanan dan keamanan siber.

"Mayoritas dananya digunakan untuk peningkatan kapabilitas dan kapasitas e-channel, sistem pendukung untuk memperkuat transaksional di segmen korporasi yang berkaitan dengan dengan ekosistem perumahan, peningkatan kapabilitas untuk analisa dan pemanfaatan data, serta untuk memperkuat kapabilitas dalam area keamanan untuk menghadapi serangan siber," katanya pada Kontan.co.id belum lama ini.


Guna mengantisipasi serangan siber, kata Andi, BTN telah memiliki dan mengimplementasikan 3 pilar yaitu people, proses dan teknologi.

Baca Juga: BNI Targetkan Transaksi BNI Agen46 Tumbuh 10% di Tahun 2023

Dari sisi people, BTN punya memiliki organisasi independen dalam pengamanan TI, yaitu Divisi IT Security, yang merupakan Chief Information Security Officer (CISO) bagi BTN dan diisi  sumber daya manusia (SDM) TI yang telah memiliki sertifikasi internasional. 

Selain itu, BTN telah menerapkan tiga lapis pertahanan dalam tata kelola keamanan siber, yaitu keamanan IT, manajemen risiko IT serta compliance dan audit IT.

Di sisi proses, BTN selalu melakukan tinjauan terhadap keamanan informasi dan secara reguler dalam setiap inisiatif e-channel dan pengembangan kapabilitas TI. Uji keamanan TI yang dilakukan juga berstandar industri.

"Sedangkan dari sisi teknologi, kami memanfaatkan solusi keamanan informasi berbasis teknologi terkini, misalnya end point protection anti-malware, IDS/IPS, security incident and event management, dan lain-lain. Lalu pengamanan data nasabah melalui enkripsi dan melindungi transaksi dengan multifaktor autentikasi," kata Andi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi