BTN bakal kantongi dana segar Rp 9 triliun



JAKARTA. Bank Tabungan Negara (BTN) bakal mendapat dana tambahan untuk kegiatan ekspansi bisnisnya. Saat ini, bank spesialis kredit perumahan ini sudah mengantongi rencana untuk mengumpulkan dana hingga Rp 9 triliun yang berasal dari berbagai macam skema.

Sumber pendanaan pertama berasal dari Asian Development Bank (ADB). "Dengan ADB kami akan dapat sekitar US$ 190 juta atau setara dengan Rp 2,45 triliun (1US$=Rp 12.907)," terang Maryono, Direktur Utama BTN, Rabu (22/4).

Pinjaman dari ADB juga akan dilengkapi dengan pinjaman lembaga internasional lainnya. Maryono bilang, BTN juga akan mendapat pinjaman dari World Bank. Sayang, Maryono belum mau menyebut nilai pinjaman tersebut.


Nah, di luar pinjaman dari lembaga internasional, BTN juga mulai serius menjajaki beberapa skema pendanaan, khususnya dari penerbitan surat utang. Iman Nugroho Soeko, Direktur BTN menjelaskan, BTN akan menerbitkan Negotiable Certificate Of Deposit (NCD) senilai Rp 1 triliun.

"Dalam waktu dekat akan kami terbitkan NCD Rp 1 triliun dengan bantuan DBS Securities. NCD ini jadi pendanaan kami jangka menengah karena jangka waktunya berkisar 6 bulan hingga 1,5 tahun," ujar Iman.

Tidak berhenti sampai disitu, Iman juga bilang, BTN bakal menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset (KIK EBA) senilai Rp 1,5 triliun. Pada saat bersamaan, bank dengan sandi saham BBTN juga menerbitkan EBA Surat Partisipasi (EBA SP) yang juga bernilai Rp 1,5 triliun.

Dana dari KIK EBA dan EBA SP diharapkan bisa cair pada Juni mendatang. Skema pendanaan BTN yang terakhir adalah penerbitan obligasi senilai Rp 3 triliun. "Ini merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan tahap II BTN. Saat ini sudah kami proses, baik penunjukkan lembaga penunjang maupun penjamin emisi," terang Iman.

Iman menyebut, obligasi bernilai Rp 3 triliun tersebut akan memiliki jangka waktu mulai dari 5 tahun hingga 10 tahun. Saat ini, lanjut Iman, BTN telah menunjuk CIMB Securities, Danareka Securities, dan BCA Sekuritas sebagai penjamin emisi. Untuk obligasi ini, Iman berharap dananya bisa cair pada Juli.

Nah, seluruh rencana penerbitan surat utang yang bakal berlangsung di tahun ini tidak membuat BTN khawatir akan kejenuhan dari pasar. "Apalagi, selama ini kami sudah memetakan bahwa masing-masing skema pendanaan tersebut punya pasar yang beda-beda. Jadi, kami yakin bisa terserap, sehingga dananya bisa kami gunakan lebih cepat," jelas Iman.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia