BTN Berencana Melepas Aset Kredit Bermasalah (NPL), Begini Kata OJK



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) bersiap melakukan penjualan aset-aset bermasalah (NPL) yang kini dimiliki. Terkait hal itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung rencana tersebut.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan, OJK mendorong rencana tersebut, asalkan memang bisa memperbaiki portofolio aset yang dimiliki.

“Yang penting mereka tidak melakukan sesuatu yang tanpa perhitungan prudensial,” ujar Dian kepada KONTAN Sabtu (5/8).


Baca Juga: Penyaluran Kredit Perbankan Diramal Makin Kencang pada Semester II Tahun Ini

Lebih lanjut, Dian menjelaskan secara prinsip jika bank merasa memang aksi tersebut tidak membahayakan maupun merugikan, OJK mendorong hal tersebut. Ia menambahkan rencana penjualan aset NPL tak perlu mendapat persetujuan OJK.

Ia menilai rencana penjualan aset tersebut merupakan sebuah keputusan bisnis, sehingga OJK tak terlalu mencampuri urusan tersebut. OJK hanya memastikan bahwa aksi tersebut tidak membahayakan bank.

“Kalau itu menguntungkan bank di masa depan, ya silakan saja,” ujarnya.

Direktur Utama BBTN Nixon LP Napitupulu bilang BTN telah selesai melakukan konsultasi bersama pihak otoritas, badan hukum, dan aparat hukum. Di mana, ia menilai ada dukungan untuk melakukan transaksi tersebut.

“Secara prinsip mereka telah mendukung transaksi ini mungkin akan kita jalankan Rp 1 triliun,” ujar Nixon saat ditemui di Menara BTN, Selasa (2/8).

Lebih lanjut, Nixon bilang ada peluang melakukan penjualan aset-aset NPL tersebut lebih dari sekali di semester kedua ini. Ia menyebut bisa juga penjualan aset NPL ini bisa terealisasi mencapai Rp 2 triliun.

Nixon juga menambahkan bahwa saat ini muncul fenomena bahwa banyak investor-investor yang mulai mencari aset-aset mangkrak yang dimiliki BTN selama ini. Ia melihat ada kemungkinan investor ini melihat ada momen untuk membangun kembali proyek tersebut.

Adapun, saat ini ada beberapa investor yang sudah melakukan proses untuk pembelian aset-aset tersebut. Hanya saja, ia belum berkenan menyebut siapa saja investor-investor sedang proses seperti due diligence tersebut.

Baca Juga: Kredit Bermasalah 4 Bank BUMN Tembus Rp 75,65 Triliun, Ini Rinciannya

“Kalau dilihat kenaikan angka recovery kita dibandingkan tahun lalu sudah 30%,” tambah Nixon

Sementara itu, ia juga menyebutkan bahwa nantinya hasil-hasil dari penjualan aset tersebut tidak akan dimasukkan dalam komponen laba, namun akan dimasukkan untuk meningkatkan pencadangan dari BTN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi