KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk atau BTN mengatakan tahun depan pihaknya bakal membutuhkan pendanaan non-konvensional sebesar Rp 18 triliun. Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko menyebut, kebutuhan tersebut salah satunya akan didapat melalui aksi korporasi berupa sekurititasasi kredit pemilikan rumah (KPR) alias Efek Beragunan Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP). Adpaun, sekuritisasi ini akan diluncurkan pada kuartal I 2018. "BTN ada rencana lakukan sekuritisasi KPR (EBA-SP) sekitar Rp 2 triliun, di triwulan I tahun 2018," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (19/12). Lebih lanjut, Iman juga menyebut pihaknya bakal menerbitkan subordinated loan dengan jumlah di kisaran Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun. Sementara itu, Direktur Utama BTN Maryono mengatakan dari segi pendanaan perseroan juga bakal menggenjot dari sisi dana pihak ketiga (DPK) antara lain giro.
BTN cari dana Rp 18 T di pasar non-konvensional
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk atau BTN mengatakan tahun depan pihaknya bakal membutuhkan pendanaan non-konvensional sebesar Rp 18 triliun. Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko menyebut, kebutuhan tersebut salah satunya akan didapat melalui aksi korporasi berupa sekurititasasi kredit pemilikan rumah (KPR) alias Efek Beragunan Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP). Adpaun, sekuritisasi ini akan diluncurkan pada kuartal I 2018. "BTN ada rencana lakukan sekuritisasi KPR (EBA-SP) sekitar Rp 2 triliun, di triwulan I tahun 2018," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (19/12). Lebih lanjut, Iman juga menyebut pihaknya bakal menerbitkan subordinated loan dengan jumlah di kisaran Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun. Sementara itu, Direktur Utama BTN Maryono mengatakan dari segi pendanaan perseroan juga bakal menggenjot dari sisi dana pihak ketiga (DPK) antara lain giro.