KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi dengan menggunakan QR code atau umum dikenal dengan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) terus meningkat. Salah satu yang mencatat kenaikan adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN. Per Maret 2024 BTN mencatat transaksi QRIS mencapai lebih dari 2 juta transaksi dengan sales volume kurang lebih Rp 200 miliar. SEVP Digital Business BTN, Thomas Wahyudi mengatakan bahwa sejak peluncurannya tahun lalu hingga saat ini, QRIS BTN masih terus meningkatkan akuisisi merchant yang bergerak di bidang retail dan groceries.
“Transaksi QRIS per Maret 2024 telah mencapai lebih dr 2 juta transaksi dengan sales volume kurang lebih dari Rp 200 miliar. Peningkatan transaksi QRIS BTN didukung dari program promosi yang secara regular di buat sejak awal tahun.” ujar Thomas kepada Kontan Selasa (23/4).
Baca Juga: Kerja Sama dengan BTN, IFG Life Fokus Merintis Kanal Bancassuranse pada Tahun Ini Thomas menyebut serangkaian promo yang dimaksud ini adalah promo reguler, program promo tematik (seperti rangkaian acara HUT BTN, hari libur nasional dan lainnnya), serta rangkaian program brand acivation yang dilaksanakan di mall to mall. Menurutnya berdasarkan hasil pantauan kinerja di triwulan pertama tahun 2024 ini, jumlah transaksi QRIS dan sales volume disebut mengalami kenaikan mencapai lebih dari 300%, dibandingkan dengan peiode yang sama di tahun 2023. Ke depan Thomas menyebut bahwa Bank BTN berkomitmen untuk meningkatkan target transaksi QRIS mereka sepanjang tahun ini sebesar 50% dari tahun 2023. Dengan begitu jumlah transaksi yang diharapkan adalah mencapai 5 juta transaksi dan sales volume sebesar 500 miliar. Serangkaian strategi yang digunakan BTN untuk mengejar pertumbuhan tersebut di antaranya adalah akuisisi ekosistem Food and Beverage (FNB) dan groceries, meningkatkan program sales promo dan activation secara masif dan nasional, meningkatkan pelayanan QRIS BTN di sisi merchant dan customer. “QRIS di BTN meliputi QRIS CPM, MPM (generate pada mesin edc), crossborder (Thailand, Malaysia, Singapura, China dan Jepang) serta pengembangan QRIS transfer.” ucap Thomas.
Baca Juga: BTN Telah Salurkan KPR FLPP Sebanyak 50.433 Unit Rumah Hingga Maret 2024 Sebagai informasi, MPM adalah metode pembayaran dimana merchant yang menampilkan QR Code untuk kemudian dipindai oleh customer. Sebaliknya CPM adalah metode pembayaran dimana customer lah yang menunjukan QR Code-nya. Adapun maksud crossborder adalah proses belanja ini dapat dilakukan lintas negara. “Dengan rutin menjalankan strategi di atas, kami terus mengalami peningkatan baik dari sisi jumlah transaksi maupun nilai transaksinya.” tutup Thomas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi