BTN Catatkan Penurunan Signifikan pada Restrukturisasi Kredit Terdampak Covid-19



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Restrukturisasi kredit Covid-19 semakin melandai seiring dengan membaiknya perekonomian nasional. PT Bank Tabungan Negara (BTN)misalnya berhasil restrukturisasi Covid-19 menjadi sekitar Rp 31 triliun pada April 2022. 

Direktur Manajemen Risiko dan Transformasi BTN Setiyo Wibowo menyebut, nilai itu turun hingga 50% dari titik puncaknya yang pernah mencapai Rp 60 triliun. 

"Restrukturisasi ini menurun karena kami melakukan upaya restrukturisasi, penelusuran dan monitoring terus. Saat ini restrukturisasi sudah kembali normal dan sejalan dengan perbaikan ekonomi," kata Setiyo, Jumat (10/6). 


Meski demikian, ada sebagian prospek yang turun sehingga menjadi kredit masalah (NPL) dalam jumlah kecil. Sekitar 80% restrukturisasi Covid-19 berasal dari sektor konsumer baik KPR Subsidi maupun Non Subsidi. Sisanya sektor komersial seperti apartemen, mal dan perhotelan. 

Baca Juga: Fee Based Income Bisnis Bancassurance BRI Tumbuh 2,4 Kali Lipat di Mei 2022

Dengan penurunan itu, bank pelat merah ini akan tetap fokus menjaga kualitas kredit. Beberapa strategi pun dipersiapkan perseroan seperti memperbaiki proses underwriting sehingga bisa lebih selektif menyalurkan kredit kepada nasabah. 

Kedua, memperbaiki proses bisnis. Selama tiga tahun, BTN melakukan berbagai perbaikan proses bisnis baik di kantor cabang, loan center serta kantor pusat melalui sentralisasi, digitalisasi serta perubahan proses bisnis lain. 

Ketiga, melakukan monitoring nasabah untuk memastikan usaha serta pembayaran mereka lancar. Keempat, melakukan perbaikan manajemen penagihan dengan bantuan data analisis untuk mengukur profil risiko nasabah. 

Kelima, melakukan penjualan aset-aset bermasalah. Perusahaan akan melakukan percepatan penjualan aset - aset nasabah yang bermasalah melalui lelang maupun investor gathering. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi