BTN dapat hibah US$ 2,1 juta untuk dorong financial inclusion



DENPASAR. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mendapatkan dana hibah sebesar US$ 2,1 juta dari Bill and Melinda Gates Foundation untuk mendorong financial inclusion di kalangan masyarakat miskin. BTN menjadi satu dari 10 bank anggota World Savings Bank Institute (WSBI) penerima dana hibah yang totalnya mencapai US$ 20 juta.

Direktur Utama BTN, Iqbal Latanro mengatakan dana ini akan digunakan untuk pengembangan teknologi dan sumber daya manusia untuk melayani nasabah tabungan bebas administrasi BTN, Tabungan Cermat. "Dana hibah ini akan mendanai 2/3 biaya pengembangan financial inclusion dan 1/3 lagi dari kami," kata Iqbal ketika ditemui di sela WSBI Statutory Meetings 2011 di Denpasar, Kamis(16/6).

Layanan tabungan ini dilakukan melalui 2.600 kantor pos online yang telah menjalin kerjasama dengan BTN. Pilot project pengembangan program ini dilakukan di 10 daerah yang tersebar di Semarang dan Ungaran, Jawa Tengah.


Direktur Konsumen BTN Irman A. Zahirrudin mengatakan pengembangan teknologi ini akan menggunakan electronic data capture (EDC) yang memungkinkan nasabah untuk membuka rekening dan menyetorkan dana tanpa harus ke bank. Pengembangan ini diharapkan bisa menggandakan jumlah rekening tabungan di wilayah pilot project ini.

“Target kami bisa menambah 500 rekening dalam waktu 5 tahun ke depan,” kata Irman ketika ditemui di tempat yang sama.

Iqbal mengatakan skema Tabungan Cermat yang bebas biaya mirip dengan program nasional TabunganKu yang diluncurkan Bank Indonesia. Tetapi ia berpromosi, skema tabungan yang dikembangkan banknya lebih terjangkau oleh masyarakat kecil karena bisa dibuka dengan jumlah setoran awal Rp 5000.

Pengembangan tabungan ini nantinya akan bersifat menjemput nasabah, bukan lagi menunggu nasabah baru. Memang ada risiko kenaikan biaya dana karena tabungan tanpa biaya administrasi ini membutuhkan SDM yang tidak sedikit untuk menjangkau nasabah, tetapi Iqbal optimis ini tidak akan banyak mempengaruhi suku bunga kredit.

“Dengan adanya bantuan dan investasi di teknologi, itu akan mengurangi overhead cost, jadi dalam jangka panjang ini akan murah. Lagi pula kami menempel pada infrastruktur kantor Pos, jadi tidak mahal. Yang penting dengan produk ini bisa masyarakat bisa mendapat akses ke bank dan menjaga loyalitas mereka kepada kita,” kata Iqbal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: