BTN diakuisisi Mandiri, KPR murah terancam punah



JAKARTA. Ketua Umum Serikat Pekerja Bank Tabungan Negara (BTN) Satya Wijiantara mengatakan Bank Mandiri tak akan bisa membantu kinerja BTN dalam penyediaan pembiayaan rumah murah.

Pasalnya sampai saat ini Bank Mandiri tak pernah melakukan program kerja Kementerian Perumahan Rakyat yakni Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). "Mandiri tak pernah menjalankan satu kali pun program FLPP," ujar Satya di Menara BTN, Minggu (20/4).

Satya mengungkapkan kinerja BTN akan terganggu dalam penyaluran pembiayaan rumah murah jika Bank Mandiri mengakuisisi BTN. Karena selama ini 99% penyaluran kredit murah hanya diberikan oleh BTN. "Ketersediaan pembiayaan untuk rumah, KPR FLPP 99% dari BTN," ungkap Satya.


Satya juga menilai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tak mengerti sistem dunia perbankan. Dalam hal ini Bank Mandiri hanya mengejar keuntungan semata, sedangkan BTN membantu rakyat mendapatkan pembiayaan rumah murah. "Pak Dahlan tak mengerti teknis perbankan," papar Satya.

Pemerintah melepas kepemilikan 60,14% saham di Bank Tabungan Negara (BTN) ke pelukan Bank Mandiri. Kabar ini memanas setelah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meresui Bank Mandiri mencaplok BTN.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengungkapkan alasan Mandiri boleh mengakuisisi BTN dengan tujuan membuat BTN lebih besar dari sebelumnya. Dahlan juga menilai bahwa BTN tidak mampu sendirian melakukan pelayanan pembiayaan perumahan rakyat.

"Antara keperluan rumah dengan kemampuan BTN itu jauh. BTN tidak mampu," ungkap Dahlan. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan