BTN Dorong Pertumbuhan DPK dengan Meluncurkan BTN Prospera



Baca Juga: Menilik Kemampuan Modal BTN Dalam Rencana Akuisisi Bank Syariah KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) terus berinoasi meluncurkan produk dan layanan untuk semakin mengukuhkan posisinya  sebagai bank tabungan bagi mayarakat, di samping fokus untuk menggarap kredit kepemilikan rumah (KPR). 

Terbaru, BTN meluncurkan BTN Prospera, sebuah produk anyar yang ditujukan untuk nasabah segmen kelas atas atau emerging affluent. Produk ini menyasar pemilik dana di bawah seymen nasabah prioritas.

Direktur Distribution and Institutional Funding BTN Jasmin menjelaskan, layanan BTN Propera ini untuk nasabah segmen emerging affluent yang memiliki dana simpanan sekitar Rp100 juta hingga Rp 500 juta.  Ia bilang, layanan itu diharapkan akan menjadi batu loncatan bagi para nasabah untuk masuk kelas BTN  BTN Prioritas, yakni layanan untuk nasabah dengan dana di atas Rp 500 juta. 


BTN melihat potensi dana yang bisa dijaring lewat produk BTN Prospera cukup besar. Tahun ini, BTN menargetkan bisa menghimpun dana sebesar Rp 8 triliun dari produk baru tersebut dengan jumlah nasabah mencapai 6.000.

“Karena ini segmen baru maka targetnya tidak agresif dulu. Cara untuk mencapai target itu adalah dengan menyasar nasabah eksisting yang datanya kami punya, seperti nasabah KPR yang sudah lunas dan nasabah prioritas yang dananya sudah turun. Selain itu, juga menyasar pengembangan ekosistem perumahan,” kata Jasmin saat peluncuran BTN Prospera, Jumat (22/3). 

Baca Juga: Tren Simpanan DPK Valas di Perbankan Berpotensi Naik, Ini Penyebabnya

Jasmin mengatakan, BTN memahami bahwa  setiap individu memiliki kesempatan dan potensi yang luar biasa, yang perlu diwujudkan dan diselaraskan dengan kebutuhan merka masing-masing. Itu sebabnya, pihaknya menghadirkan BTN Prospera hadir dengan solusi perbankan dan keuangan yang tepat untuk membantu nasabah dalam mengoptimalkan kekayaan secara jangka panjang.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Hakuhodo Institute of Live and Living (Hill) ASEAN pada 2023, 10% dari populasi di kawasan ASEAN merupakan segmen Emerging Affluent, dan 9% dari total populasi Indonesia masuk dalam kategori tersebut. Survei tersebut memperkirakan, masyarakat segmen Emerging Affluent akan bertumbuh tiga kali lipat pada tahun 2023 dan 2024. 

Dengan potensi yang besar tersebut, Jasmin menyakini target dana yang akan dihimpun dari BTN Prospera akan tercapai. Saat ini jumlah nasabah BTN yang memiliki dana kelolaan antara Rp 100 juta hingga Rp 500 juta mencapai lebih dari 44.000 nasabah dengan nilai dana kelolaan mencapai lebih dari Rp 9 triliun.

BTN telah menyiapkan strategi untuk mencapai target itu. Diantaranya melakukan pelatihan terhadap 128 Prospera Banking Officer (PBO) di seluruh cabang BTN dan melakukan penawaran melalui ekosistem bisnis dan optimalisasi telemarketing dalam menawarkan produk bank dan layanan BTN Prospera.

Ia menambahkan, manfaatkan yang ditawarkan BTN dari produk BTN Prospera juga banyak, yakni  pertumbuhan kekayaan, stabilitas keuangan dan pemenuhan gaya hidup serta manfaat loyalty (Lifestyle and Loyalty). 

Dalam sisi pertumbuhan kekayaan,  nasabah dapat menikmati berbagai macam solusi produk dan transaksi perbankan yang dapat mengoptimalkan kekayaan. Untuk stabilitas keuangan,  BTN berupaya memprioritaskan kebutuhan hari tua nasabah dan mengutamakan kenyamanan keluarga mereka. Sedangkan terkait Lifestyle and Loyalty, diberikan layanan bertransaksi yang cepat dan mudah, serta manfaat loyalty untuk memenuhi gaya hidup.

Kehadiran BTN Prospera diharapkan bisa mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perseroan  tembus Rp 349,93 triliun hingga akhir tahun, serta bisa mendorong peningkatan Fee Based Income (FBI) dan penyaluran kredit 

Nasabah BTN Prospera dapat menikmati beragam produk dan layanan perbankan dan keuangan yang tersedia di BTN secara eksklusif, baik secara offline maupun digital. Sebagai contoh, nasabah akan mendapatkan layanan eksklusif dari 128 Prospera Banking Officer (PBO) yang tersedia di 81 Kantor Cabang dan 541 Kantor Cabang Pembantu di seluruh Indonesia. 

Para PBO siap memberikan pendampingan untuk bisnis dan pengelolaan kekayaan  nasabah. Tidak hanya itu, nasabah akan mendapatkan berbagai infomasi terkini mengenai pengembangan bisnis dan investasi melalui layanan business corner, e-booklet, dan saran lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk