BTN gencar ekspansi layanan digital



JAKARTA. Para bankir terus mencari cara menambah pundi-pundi laba mereka. Salah satunya adalah menekan biaya dana mahal. Lihat saja rencana PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).

Agar bisa membukukan pertumbuhan laba tinggi seperti paruh pertama lalu, bank spesialis kredit properti ini memacu pertumbuhan dana murah yang terdiri dari tabungan dan giro (CASA). Strategi terbaru BTN, mereka mengubah status 65 kantor cabang konvensional menjadi kantor cabang digital.

Direktur Utama Bank BTN Maryono menjelaskan, tahap awal, BTN sudah membangun kantor percontohan digital di kantor Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dari proyek uji coba tersebut, BTN percaya diri bisa mendulang dana segar murah meriah.


Hitungan BTN, kantor digital banking bisa meningkatkan dana murah BTN sebesar 52% atau menjadi Rp 75,37 triliun dari total dana pihak ketiga (DPK) sampai akhir tahun. “Diperkirakan kenaikan terbanyak ada di giro yaitu sebesar lebih dari 30%, ” ujar Maryono, pekan lalu.

Secara sederhana, dengan layanan digital, nasabah bisa membuka giro hanya dengan e-KTP atau tanpa menggunakan formulir penarikan dan setoran. Seluruh proses hanya memakan waktu tiga menit.

Selain membidik peningkatan dana murah, kehadiran kantor perbankan digital diharapkan bisa mempertebal pendapatan non bunga sehingga bisa meningkat 35% atau menjadi Rp 1,03 triliun.

Menurut Maryono, kenaikan ini mungkin  terjadi lantaran kantor digital menawarkan beberapa produk dan layanan yang lebih banyak. Misal, cash management, kredit atau tabungan rumah pegawai, dan sebagainya.

BTN juga berharap pendapatan komisi (fee based income) turut meningkat. Sepanjang semester I tahun ini, BTN mengantongi fee based income sebesar Rp 279 miliar atau naik 29,7% ketimbang tahun lalu.

Informasi saja, per Juni 2015, total CASA BTN sebesar Rp 54,23 triliun atau meningkat sebesar 20,21% dibandingkan tahun lalu. Pada semester pertama, deposito alias dana mahal masih mendominasi yakni 52% dari total DPK.

Selain mengandalkan kantor cabang digital, BTN juga memacu layanan BTN Properti portal. Ini adalah situs yang memungkinkan calon debitur mengajukan kredit rumah secara online.

Masih ekspansi di bidang digital, BTN bakal memanfaatkan kerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemdesa) untuk mengembangkan layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai) alias branchless banking.

Kerjasama ini mencakup pemberian fasilitas kredit perumahan pegawai Kemdesa, pengelolaan dana dan pemberian jasa perbankan. BTN membidik dana desa yang disiapkan pemerintah lebih dari Rp 7 triliun di sepanjang tahun 2015 untuk menambah pundi-pundi likuiditas mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri