BTN gencar perbesar porsi dana murah



JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berupaya meningkatkan dana murah atau current account saving account (CASA). Tujuannya jelas yakni untuk menurunkan biaya dana serta meningkatkan kinerja.

Handayani, Direktur Consumer Banking BTN mengatakan, untuk menumbuhkan dana murah, salah satu strategi BTN dengan melakukan beberapa program undian berhadiah. Dengan strategi ini, kami mampu menghimpun dana murah cukup baik. Sampai Februari 2017, dana murah BTN tumbuh di atas rata-rata industri, terang Handayani, dalam pengundian Monthly Prize 7 SERBU BTN, Selasa (11/4).

Data keuangan BTN menunjukkan, hingga Februari 2017, dana murah bank spesialis kredit perumahan tersebut tumbuh sebesar 20,1% dibandingkan periode sama tahun 2016. Alhasil, dana murah BTN yang pada Februari 2016 masih sebesar Rp 60,24 triliun, hingga Februari 2017 lalu membesar menjadi Rp 72,36 triliun.


Pertumbuhan dana murah BTN tersebut, tercatat lebih tinggi dari rata-rata industri perbankan nasional. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, dana murah industri perbankan nasional hingga dua bulan pertama tahun 2017 hanya tumbuh 11,32%.

Per Februari 2017, dana murah perbankan mencapai Rp 2.565,1 triliun dari periode sama tahun 2016 yang sebanyak Rp 2.304,1 triliun.

Handayani menambahkan, program pengundian berhadiah juga menjadi salah satu BTN mengapresiasi nasabah, selain untuk meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga. Secara keseluruhan, hingga Februari 2017, dana pihak ketiga BTN meningkat 22,07% secara tahunan yakni dari Rp 128,26 triliun menjadi Rp 156,56 triliun.

BTN getol mencari pendanaan lantaran target pertumbuhan kredit di tahun ini cukup tinggi, yakni di atas 20% di tahun ini. Tahun lalu, pertumbuhan kredit BTN mencapai 18,34% menjadi Rp 138,95 triliun.

Penyaluran kredit yang cukup deras tersebut menopang laba BTN. Sekedar mengingatkan, tahun lalu bank spesialis kredit properti tersebut mencetak pertumbuhan laba 41,49% menjadi Rp 2,61 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini