BTN Incar 24.000 nasabah kartu kredit



JAKARTA.  Bank Tabungan Negara  (BTN) terus berupaya menyeimbangkan portofolio bisnisnya dengan memperbesar lini usaha non-pembiayaan rumah (KPR). Manajemen merasa perlu memperbanyak produk non KPR agar sumber pendapatan bertambah luas dan risiko bisnis lebih tersebar. Sehingga, ketika bisnis KPR sedang menurun, kinerja bank tidak terlalu tertekan.

Salah satu segmen yang akan dioptimalkan adalah bisnis kartu kredit. BTN relatif mudah melakukan penetrasi di ceruk ini, karena bisa mensinergikan dengan produk KPR. Segmen non-KPR lainnya adalah kredit multiguna yang menyasar pegawai perusahaan konstruksi dan properti.

Manajemen BTNI akan menawarkan kartu utang ini ke seluruh debitur KPR. Irman Alvian Zahirudin, Direktur Konsumer BTN mengincar debitur eksisting yang berjumlah 1,2 juta nasabah dan calon debitur berkisar 15.000 nasabah per bulan. Dari potensi itu, BTN membidik 10% - 20% atau sekitat 1.500 – 2.000 nasabah.


Artinya, dalam setahun, bakal ada tambahan 18.000 – 24.000 nasabah baru kartu kredit. "Produk ini melengkapi layanan dan produk yang sudah ada sekaligus meningkatkan citra BTN sebagai bank modern," kata Irman, Selasa (2/10). Selain meningkatkan citra, bisnis ini juga mengerek fee based income atau pendapatan berbasis komisi.

Akuisisi nasabah kartu kredit dilakukan dengan menggencarkan promosi di kantong perumahan KPR BTN. Empat alat promosi yang akan diberdayakan antara lain advertising, sales promotion, personal selling dan public relation. "Promosi akan berpusat pada mal, department store bahan bangunan, hingga restoran yang berlokasi di perumahan KPR BTN,” kata Irman.

Bentuk promosi tak jauh berbeda dengan bank lain, yakni memberikan potongan harga hingga 50%. Namun, agak berbeda dengan bank lain, BTN juga menawarkan diskon untuk belanja sembako hingga peralatan rumah tangga. Jadi, bukan cuma diskon untuk kuliner, seperti dilakukan bank-bank lain. Promo tersebut digelar secara berkala di setiap pameran properti di seluruh Indonesia, khususnya BTN Expo.

Catatan saja, BTN menggeluti bisnis kartu kredit sejak akhir 2010 dengan co-branding bersama Bank Mandiri. BTN merangkul bank persero lain demi menekan biaya dan investasi awal.

Sayang, manajemen BTN enggan menyebutkan rata-rata volume dan nilai transaksi kartu kredit selama ini. Manajemen juga belum bisa memastikan kapan  bakal mengoperasikan sendiri bisnis kartu plastik tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: