BTN incar dana Rp 2 triliun dari sekuritisasi KPR sintentik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menjajaki beragam alternatif pendanaan non konvensional seperti sekuritisasi kredit pemilikan rumah (KPR) sintetik di tahun ini. Maklum, perbankan pelat merah ini telah menargetkan akan mencari dana sekitar Rp 14 triliun di luar penghimpunan dana dari masyarakat.

Dari mekanisme pendanaan sekuritisasi KPR sintentik ini, Bank BTN menargetkan dana sekitar Rp 2 triliun yang diharapkan terealisasi pada kuartal I 2019 ini.

Direktur Keuangan dan Tresuri BTN Iman Nugroho Soeko menjelaskan, altenatif pendanaan yang sedang dikaji tersebut berbeda dengan sekuritisasi KPR. "Jadi sekuritisasi sintetik ini bukan aset KPR-nya yang dijual tetapi future cash flow-nya yang dijual." katanya di Jakarta, Kamis (17/1).


Sekuritisasi tersebut nantinya akan dilakukan dengan PT Sarana Multigriya Financial (SMF). Untuk rencana tersebut, BTN akan menggandeng Mandiri Manajer Investasi sebagai arranger.

Iman bilang, rencana sekuritisasi KPR sintetik tersebut masih dalam proses perizinan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Pasalnya ini merupakan produk yang baru. Jadi masih ada perizinan yang harus dilengkapi." ungkapnya.

Sementara pada Desember 2018 lalu, BTN telah mendapatkan kredit sindikasi senilai US$ 130 juta. Dalam pinjaman sindikasi tersebut, ANZ Bank bertindak sebagai lead arranger. Budi mengatakan, jumlah sindikasi tersebut masih berpeluang untuk tambah hingga US$ 35 juta lagi. Sementara US$ 100 juta sudah ditarik BTN pada Desember 2018 lalu.

Selain itu, BTN juga mengkaji alternatif lain seperti penerbitan obligasi, negotiatible certificate of deposit (NCD), pinjaman bilateral, dan global bond.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat