JAKARTA. Rencana PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) membentuk usaha patungan di bisnis asuransi jiwa terus berjalan. Kedua BUMN tersebut sudah menetapkan modal awal untuk bisnis baru tersebut sebesar Rp 150 miliar. Pembagian setoran modal akan menyesuaikan dengan jumlah saham yang akan dimiliki masing-masing perusahaan. Rencananya, saham perusahaan hasil patungan 51% dimiliki oleh BTN. Sedangkan sisanya 49% saham akan dikantongi Jasindo.
Sahata L Tobing, Direktur Jasindo mengatakan, saat ini, kedua belah pihak masih melakukan pertemuan membahas perusahaan asuransi jiwa patungan yang akan mereka bentuk. "Setelah kami hitung-hitungan, modal awal kami sekitar Rp 150 miliar," ujar dia saat ditemui KONTAN, akhir pekan lalu. Direktur Utama BTN, Maryono justru masih belum mau berkomentar banyak soal ini. "Masih dalam kajian," ujar dia, kemarin. Sahata menambahkan, realisasi pembentukan perusahaan asuransi jiwa patungan baru akan dilakukan pada tahun depan. Ini berarti rencana pembentukan bisnis asuransi jiwa patungan itu meleset dari rencana awal yang sejatinya diperkirakan rampung pada pengujung tahun ini. "Kami baru akan mulai main bisnis asuransi jiwa tahun depan," kata dia. Ini karena kedua perusahaan pelat merah itu masih menyiapkan beberapa persiapan teknis. Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, OJK memang belum menerima permohonan pembentukan perusahaan asuransi jiwa milik Jasindo dan BTN tersebut. "Sampai saat ini, belum mengajukan izin, tetapi pembicaraan awal sudah," imbuh dia.
Sekadar informasi, rencana pembentukan asuransi jiwa patungan tersebut dilakukan, mengingat seluruh bank pelat merah melibatkan beberapa perusahaan asuransi untuk memberikan proteksi kepada debitur mereka. Sebut saja BNI menggandeng BNI Life, lalu Bank Mandiri dengan AXA Mandiri atau Mandiri AXA General Insurance, serta BRI dengan Bringin Life. Sementara, BTN yang fokus pada penyaluran kredit pemilikan rumah, asuransi untuk debitur selalu melibatkan perusahaan asuransi swasta. Karenanya, ini menjadi ladang bisnis baru bagi BTN maupun Jasindo menggarap asuransi kredit. Sejatinya, BTN telah memiliki asuransi umum, yakni Asuransi Binagriya Upakara yang fokus pada asuransi kebakaran untuk perumahan dengan KPR BTN. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie