KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) bakal menggenjot proporsi dana murah pada tahun 2025. Adapun, bank yang kuat di sektor properti ini menargetkan proporsi dana murah di atas 54%. Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan, BTN bertekad untuk memperkuat mesin tabungan yang berkelanjutan, karena pendanaan merupakan tema besar di industri perbankan saat ini di tengah ketatnya dan mahalnya likuiditas akibat persaingan yang tinggi. Bersama dengan Menteri BUMN dan jajaran direksi hingga komisaris, Nixon mengungkapkan pihaknya berdiskusi bagaimana membangun pendanaan yang sustain. Alasannya, cost of fund (biaya dana) BTN paling tinggi di antara bank-bank milik negara (Himbara).
Baca Juga: Menteri BUMN Dorong BTN Jadi Bank Raksasa “Pelan-pelan kita menarik biaya dana agar turun, tapi masih kurang cepat. Jadi banyak inisiatif yang akan kita lakukan di banyak area, seperti digitalisasi, services, dan funding,” tutur Nixon, Jumat (3/1). Untuk mengupayakan dana murah tersebut, Nixon menyampaikan BTN telah menyiapkan berbagai strategi. Salah satunya, menggenjot perolehan dana ritel melalui berbagai upaya, termasuk di antaranya transformasi digital. Setelah berhasil melakukan transformasi terhadap mobile banking-nya menjadi Bale by BTN, ia bilang BTN berencana memperbanyak perubahan terhadap kantor cabangnya menjadi digital store yang akan meningkatkan efisiensi dan memodernisasi proses bisnis. Nixon menambahkan bahwa BTN telah melaksanakan transformasi di seluruh aspek bisnis dan operasionalnya selama lima tahun terakhir, termasuk di antaranya memperkuat praktik tata kelola yang baik (good corporate governance) dan mengembangkan inovasi di bidang keberlanjutan (sustainability). Baca Juga: BTN Tingkatkan Kualitas SDM Lewat Implementasi AI