BTN klaim tak alami pelambatan kredit



KONTAN.CO.ID - Sampai dengan delapan bulan pertama 2017, Bank Indonesia (BI) mencatat, pertumbuhan kredit perbankan masih lesu.

Tercatat per Agustus 2017, kredit tumbuh satu digit sebesar 8,4% year on year menjadi Rp 4.514,5 triliun. Angka pertumbuhan tersebut masih tak jauh dibanding pencapaian bulan Juli 2017 yang hanya tumbuh 7,9%.

Salah satu hal penyebab masih melambatnya pertumbuhan kredit antara lain masih tingginya jumlah kredit yang belum ditarik (undisbursed loan).


Meski begitu, Direktur Keuangan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyebut memang sampai saat ini permintaan kredit masih belum sesuai harapan.

"Likuiditas bank masih cukup berlimpah, ini artinya demand kredit masih lemah," ujar Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko kepada Kontan.co.id, Selasa (3/10).

Hanya saja, khusus untuk BTN perlambatan kredit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perseroan. Iman menggambarkan, sampai dengan akhir Agustus 2017 saja pihaknya berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit hingga mencapai 20,08%.

Artinya, jumlah tersebut jauh diatas rata-rata industri. Kendati demikian, Iman mengakui bahwa peningkatan kredit BTN salah satunya ditopang oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi yang tercatat naik 28%.

Belum lagi, kredit komersial BTN juga tumbuh signifikan sebesar 26,9%. "Pertumbuhan KPR subsidi didorong demand yang tinggi karena bunga KPR subsidi 5% fixed sampai lunas," ungkapnya.

Sementara itu, sampai dengana akhir tahun BTN optimis pihaknya mampu menjaga pertumbuhan kredit di kisaran 20% secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia