BTN mantap akuisisi dua perusahaan tahun ini



KONTAN.CO.ID - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk semakin dekat pada niat mengakuisisi dua anak usaha PT Danareksa (Persero) yakni PT Danareksa Investment Management (DIM) dan PT Danareksa Finance.

Selain itu, bank pelat merah ini juga akan mengambil alih perusahaan asuransi jiwa milik Jasindo dan satu perusahaan asuransi umum.

Kendati demikian, Direktur BTN Mahelan Prabantarikso mengungkapkan, tahun ini hanya ada dua perusahaan yang akan diakuisisi, yakni Danareksa Finance dan asuransi jiwa milik Jasindo.


"Sekitar November untuk Danareksa Finance. Sedangkan untuk asuransi jiwa perkiraan kami maksimal 9 Desember selesai. Kami juga sedang lakukan percepatan, mudah-mudahan ulang tahun KPR BTN kita sudah punya dua anak perusahaan," ungkapnya di Jakarta, Jumat (18/8).

Khusus untuk Jasindo, Mahelan membeberkan nantinya perusahaan asuransi jiwa milik BTN ini akan bernama BTN Life. BTN akan menguasai 90% saham asuransi jiwa tersebut, sementara 10% sisanya milik Jasindo.

Sementara, rencana akuisisi DIM dan asuransi umum kemungkinan besar terealisasi di tahun depan. 

Untuk memuluskan rencana tersebut, bank bersandi saham BBTN ini pun telah menyiapkan dana sebesar Rp 700 miliar. Menurutnya, dana tersebut cukup untuk mengakuisisi empat perusahaan keuangan tersebut.

"Perkiraan kami total modal di awal Rp 150 miliar, kemudian ada working capital sekitar Rp 100 miliar jadi ada Rp 250 miliar untuk satu perusahaan. Jadi untuk empat perusahaan, dana kami cukup," ujarnya.

Bank yang fokus dalam pembiayaan perumahan ini menyebut, rencana anorganik perseroan ini dilakukan guna menggenjot pertumbuhan fee based income.

Mahelan bahkan menilai BTN dapat mendorong pertumbuhan fee based dan pendapatan bunga hingga dua kali lipat jika rencana ini terealisasi.

"Kami perkirakan kalau rata-rata pendapatan bunga kami di bawah 10%, diharapkan dengan aksi anorganik ini bisa 20%, ini memungkinkan dengan asuransi," katanya.

Selain dari sisi pendapatan bunga, BTN juga mengincar peningkatan konsolidasi dari aksi ini. Hingga tahun 2020 BTN mematok dapat mencetak aset hingga Rp 550 triliun. Keempat perusahaan tersebut pun diharap mampu memberikan kontribusi laba 10% di tahun pertama.

Sebagai gambaran saja, sampai dengan akhir Juni 2017 BTN tercatat memiliki aset sebesar Rp 224,06 triliun atau tumbuh 18,23% secara year on year (yoy) dari Rp 189,51 triliun.

Kenaikan aset ini didorong oleh pertumbuhan kredit 18,81% menjadi Rp 177,4 triliun per semester I 2017. Berkat penyaluran kredit tersebut, BTN juga berhasil meraup kenaikan bunga bersih yang naik 14,13% menjadi Rp 4,2 triliun per Juni 2017.

Adapun total laba yang berhasil dihimpun BTN sepanjang enam bulan pertama tahun 2017 mencapai Rp 1,27 triliun atau naik 21,95% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini