BTN Mencatat Permintaan KPR Online Tumbuh 50%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Segmen kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi peluang perbankan untuk mendongkrak kredit. Untuk itu, perbankan terus melebarkan sayap untuk menjangkau pasar KPR secara konvensional hingga digital.

Sebagai bank jagoan kredit rumah, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mempunyai fitur KPR BTN online melalui platform BTN Properti. Direktur BTN, Andi Nirwoto menyampaikan, jumlah debitur yang mengajukan kredit online mencapai hampir 18.000 debitur per Juni 2024 atau naik 50%. BTN sebagai pioneer KPR online telah mencatat pertumbuhan signifikan sejak pertama kali fitur pengajuan KPR online diluncurkan tahun 2016.

BTN mencatat di semester pertama tahun 2024 ini, hampir 9.000 aplikasi kredit telah berhasil memperoleh persetujuan kredit melalui platform digital BTN dengan total limit kredit yang dicairkan mencapai lebih dari Rp 1,7 triliun. Angka ini menunjukkan keberhasilan dalam mengembangkan sistem platform KPR Online.


"Ini mencerminkan tingginya kepercayaan nasabah terhadap layanan kredit online serta efektivitas transformasi digital yang diterapkan oleh Bank BTN," kata Andi kepada KONTAN.

Dalam proses KPR, ticket size untuk KPR di Bank BTN dapat bervariasi tergantung pada produk KPR yang dipilih, kebijakan internal bank, dan kebijakan pasar yang berlaku. Namun, bisa digambarkan bahwa rentang ticket size KPR yang ditawarkan oleh Bank BTN sesuai dengan segmentasi layanan kredit yang ada.

Baca Juga: Bidik First Home Buyer, BCA Andalkan KPR Online

Diantaranya, KPR/KPA non subsidi dengan ticket size antara Rp 200 juta hingga Rp 2 miliar tergantung dengan jenis properti, penghasilan debitur dan ketentuan lainnya. Ada juga, KPR subsidi dengan ticket size mulai dari Rp 160 juta hingga 200 juta, disesuaikan dengan ketentuan range harga jual properti yang berhak mendapatkan subsidi dari Pemerintah.

Kemudian refinancing atau kredit agunan rumah dengan ticket size dari Rp 50 juga - Rp 200 juta tergantung dengan jenis properti, penghasilan debitur dan ketentuan lainnya. Dan terakhir, kredit ringan (Kring) dengan ticket size mulai dari Rp 20 juta hingga Rp 100 juta, tergantung dengan penghasilan calon debitur dan ketentuan lainnya.

Andi menyampaikan proses kredit online ini berkontribusi signifikan terhadap total kredit yang disalurkan oleh BTN, sehingga mampu memperkuat posisi bank dalam sektor digital dan menunjukkan peningkatan dalam efisiensi serta kenyamanan proses pengajuan kredit bagi nasabah. Hingga Juni 2024, kredit rumah BTN tumbuh 11,0% mencapai Rp 299,24 triliun.

Dari pengalaman BTN dalam pengelolaan bisnis KPR, perusahaan telah memiliki beberapa strategi untuk diterapkan, salah satunya kolaborasi dengan mitra pengembang. Kedekatan hubungan BTN dengan mitra pengembang perumahan juga mempengaruhi penyampaian awareness tentang pengajuan KPR online bagi masyarakat yang berminat.

Bank BTN memiliki potensi untuk mencapai target penyaluran yang signifikan dalam hal volume aplikasi dan pencairan KPR hingga akhir tahun 2024, dan BTN optimis akan mampu mencapai target tersebut dengan tetap mengedepankan aspek prudential banking dan mitigasi risiko untuk memastikan penyaluran KPR online sesuai dengan peraturan perbankan.

Ke depan, perbankan yakin peluang untuk meningkatkan KPR lewat kanal digital cukup besar, mengingat beberapa faktor seperti penetrasi internet dan smartphone yang makin tinggi di Indonesia dan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan digital. Hal ini seiring dengan semakin maraknya penggunaan layanan digital, masyarakat semakin terbiasa dan percaya untuk melakukan transaksi secara online.

Baca Juga: Lewat Livin' KPR, Bank Mandiri Gaet Debitur KPR Secara Online

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Nina Dwiantika