KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menilai pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dalam bentuk valuta asing (valas) yang masih melambat di bulan Februari 2018 masih wajar. Pasalnya, berdasarkan data uang beredar Bank Indonesia (BI) DPK ini hanya menurun 0,5% year on year (yoy) menjadi Rp 696,2 triliun. Turunnya DPK valas ini disumbang terbesar dari penurunan dana tabungan valas sebesar 7,5% yoy menjadi Rp 119,4 triliun. Untuk deposito dan giro masih tumbuh walaupun tipis masing-masing sebesar 1,3% yoy dan 0,8% yoy. Budi Satria, Direktur BTN menjelaskan, penurunan ini masih terbilang wajar dan tidak terlalu besar yakni 0,5%. Menurutnya, penggunaan dana valas biasanya untuk keperluan membayar utang valas.
BTN menilai perlambatan dana valas masih wajar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menilai pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dalam bentuk valuta asing (valas) yang masih melambat di bulan Februari 2018 masih wajar. Pasalnya, berdasarkan data uang beredar Bank Indonesia (BI) DPK ini hanya menurun 0,5% year on year (yoy) menjadi Rp 696,2 triliun. Turunnya DPK valas ini disumbang terbesar dari penurunan dana tabungan valas sebesar 7,5% yoy menjadi Rp 119,4 triliun. Untuk deposito dan giro masih tumbuh walaupun tipis masing-masing sebesar 1,3% yoy dan 0,8% yoy. Budi Satria, Direktur BTN menjelaskan, penurunan ini masih terbilang wajar dan tidak terlalu besar yakni 0,5%. Menurutnya, penggunaan dana valas biasanya untuk keperluan membayar utang valas.