JAKARTA. Tahun depan, Indonesia diramal akan mengalami perlambatan ekonomi. Diperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada kisaran 5%-6%. Meski demikian, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk optimistis kredit properti masih akan tumbuh tahun 2014 mendatang. Direktur Utama BTN Maryono mengungkapkan, laju pertumbuhan kredit masih akan bertumbuh meski melambat. Pertumbuhan kredit properti itu dikarenakan masih ada kekurangan unit rumah atau backlog sebanyak 15 juta unit.Menurut Maryono, permintaan akan rumah masih akan terus ada. Hal ini lantaran product domestic bruto (PDB) atau income per kapita masyarakat Indonesia ikut meningkat. Selain itu, kata Maryono, terdapat jumlah peningkatan segmentasi penduduk yang produktif.Hal tersebut tentu memberikan ruang tambah bagi segmen kebutuhan rumah. "Dengan potensi itu, memberikan suatu sinyal positif," kata Maryono di Jakarta, Jumat (28/12).Lebih lanjut Maryono mengatakan, aturan Bank Indonesia mengenai adanya pembatasan besaran loan to value (LTV) serta kredit inden, tidak memberikan sinyal negatif pada pertumbuhan kredit properti. Menurutnya, hal itu justru merupakan sinyal positif dalam pertumbuhan properti jangka panjang.Karena itu, Maryono mengeluarkan proyeksi BTN untuk tahun 2014. Untuk aset, pihaknya akan mempertahankan pertumbuhan aset dikisaran 18% dengan target laba sebesar Rp 2 triliun.Sementara itu, BTN menargetkan pertumbuhan sebesar 18% dan dana pihak ketiga (DPK) diperkirakan akan mengalami pertumbuhan hingga 20%. Untuk tabungan, BTN menargetkan pertumbuhan mencapai 22% di tahun depan.Angka ini, turun dari capaian BTN tahun 2013 ini, dimana pertumbuhan kredit mencapai 22%-23%. Untuk DPK, BTN berhasil tumbuh di kisaran 17%-18%, di mana raihan itu dipenuhi oleh adanya pertumbuhan dana jangka panjang melalui sekuritisasi dan refinancing.Untuk laba tahun 2013, BTN berhasil meraih laba sesuai dengan telah ditargetkan yaitu sebesar Rp 1,5 triliun-Rp 1,7 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BTN optimis kredit properti di 2014 masih tumbuh
JAKARTA. Tahun depan, Indonesia diramal akan mengalami perlambatan ekonomi. Diperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada kisaran 5%-6%. Meski demikian, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk optimistis kredit properti masih akan tumbuh tahun 2014 mendatang. Direktur Utama BTN Maryono mengungkapkan, laju pertumbuhan kredit masih akan bertumbuh meski melambat. Pertumbuhan kredit properti itu dikarenakan masih ada kekurangan unit rumah atau backlog sebanyak 15 juta unit.Menurut Maryono, permintaan akan rumah masih akan terus ada. Hal ini lantaran product domestic bruto (PDB) atau income per kapita masyarakat Indonesia ikut meningkat. Selain itu, kata Maryono, terdapat jumlah peningkatan segmentasi penduduk yang produktif.Hal tersebut tentu memberikan ruang tambah bagi segmen kebutuhan rumah. "Dengan potensi itu, memberikan suatu sinyal positif," kata Maryono di Jakarta, Jumat (28/12).Lebih lanjut Maryono mengatakan, aturan Bank Indonesia mengenai adanya pembatasan besaran loan to value (LTV) serta kredit inden, tidak memberikan sinyal negatif pada pertumbuhan kredit properti. Menurutnya, hal itu justru merupakan sinyal positif dalam pertumbuhan properti jangka panjang.Karena itu, Maryono mengeluarkan proyeksi BTN untuk tahun 2014. Untuk aset, pihaknya akan mempertahankan pertumbuhan aset dikisaran 18% dengan target laba sebesar Rp 2 triliun.Sementara itu, BTN menargetkan pertumbuhan sebesar 18% dan dana pihak ketiga (DPK) diperkirakan akan mengalami pertumbuhan hingga 20%. Untuk tabungan, BTN menargetkan pertumbuhan mencapai 22% di tahun depan.Angka ini, turun dari capaian BTN tahun 2013 ini, dimana pertumbuhan kredit mencapai 22%-23%. Untuk DPK, BTN berhasil tumbuh di kisaran 17%-18%, di mana raihan itu dipenuhi oleh adanya pertumbuhan dana jangka panjang melalui sekuritisasi dan refinancing.Untuk laba tahun 2013, BTN berhasil meraih laba sesuai dengan telah ditargetkan yaitu sebesar Rp 1,5 triliun-Rp 1,7 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News