KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) optimistis bisa tumbuh lebih baik tahun ini sejalan dengan strategi transformasi bisnis yang sudah dijalankan dari tahun lalu. Dari sisi fungsi intermediacy, BNI menargetkan kredit akan tumbuh 9%-11% tahun ini. Ini lebih tinggi dari ekspansi tahun 2023 yang hanya naik 7,6%. Adapun margin bunga bersih (NIM) akan dijaga di level 4,5%. Biaya kredit juga diperkirakan akan turun seiring dengan perbaikan kualitas aset perseroan. “ Cost of credit akan dijaga akan diturunkan ke najwa 1,4%,” tulis manajemen BNI dalam paparan kinerja 2023 dikutip, Selasa (20/2).
Baca Juga: Gelontorkan Rp 1,4 Triliun, BNI Bangun Perkantoran di CBD Pantai Indah Kapuk Tahun 2023, rasio kredit bermasalah (NPL) BNI tercatat turun ke level 2,1% dari 2,8% pada tahun sebelumnya. Kredit berisiko (Loan at Risk/LAR) juga turun dari 16% menjadi 12,9%. Hasilnya berdampak pada penurunan biaya kredit dari 1,9% menjadi 1,4%. Perbaikan kualitas aset dan pertumbuhan kredit telah mendorong kinerja BNI tahun 2023 tumbuh solid. Bank pelat merah ini membukukan laba bersih Rp 20,9 triliun, tumbuh 14,2% secara tahunan. Hal ini telah membuat BNI menjadi salah satu lokomotif perekonomian Indonesia dan jembatan bagi pemerintah untuk membantu pekerja migran dan diaspora Indonesia di luar negeri. Dapat Apresiasi Capaian kinerja tersebut mendapat apresiasi komisi VI DPR. Kinerja BNI diyakini akan semakin kuat di masa-masa mendatang dengan melihat perkembangan bisnis dan strategi bisnis yang dilakukan bank ini. Menurut Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza, keberhasilan BNI tersebut tak lepas dari kepemimpinan jajaran direksi yang profesional dan kebijakan tranformasi yang telah dijalankan beberapa tahun terkahir. "Saya yakin BNI akan memenuhi ekspektasi baik pemerintah maupun masyarakat sebagai bank yang tumbuh dengan cepat di masa yang akan datang," ungkapnya. Baca Juga:
BNI (BBNI) Salurkan Fasilitas Kredit Rp 1,35 Triliun untuk Petrindo Jaya (CUAN) Faisol menambahkan, dengan seluruh fasilitas dan kekuatan yang dimilik BNI saat ini, penetrasi pasar di masa-masa yang akan datang seharusnya dapat dilakukan dengan lebih tinggi, lebih kuat dan lebih prospektif. Ia juga mengapresiasi komitmen BNI untuk melayani overseas banking kepada para dispora, pengusaha eksportir maupun importir serta pekerja migran Indonesia di luar negeri. "Saya sudah mengunjungi beberapa kantor cabang mereka di luar negeri. Sangat terlihat bahwa komitmen BNI itu dijalankan dengan sungguh-sungguh," tuturnya. Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR, Herman Khaeron berharap BNI bisa tetap memperhatikan porsi kredit UMKM ke depan sambil terus meningkatkan kinerja overseas banking dengan menjangkau negara-negara yang banyak dihuni pekerja migran Indonesia seperti Arab Saudi, Malaysia, Taiwan dan Hongkong. "Hal ini dilakukan agar BNI semakin menjembatani transaksi mereka serta mengurangi peredaran uang yang selama ini lewat agen jasa pengiriman," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk