JAKARTA. Di tahun 2013 mendatang, Bank Tabungan Negara bakal lebih getol mendistribusikan produk asuransi (bancassurance). Upaya ini demi menggenjot kontribusi pendapatan berbasis komisi alias fee based income terhadap total pemasukan bank, dari posisi saat ini 11% menjadi sebesar 16% pada akhir tahun depan. Irman A Zahiruddin, Direktur Consumer Banking BTN, mengatakan, pihaknya akan merangkul tiga perusahaan asuransi jiwa untuk kerja sama pemasaran produk bancassurance. "Nota kesepahaman dengan Zurich Topas Life dan Jiwasraya sudah ditandatangani, tinggal satu lagi. Kami akan menyelesaikan sisanya awal tahun depan," ujar Irman, kemarin (27/12).Manajemen BTN menargetkan, bisa berjualan produk asuransi selambat-lambatnya kuartal pertama tahun depan. Saat ini, perseroan dan mitra masih menunggu izin dari regulator masing-masing. BTN menunggu restu Bank Indonesia (BI), sementara Zurich dan Jiwasraya menanti izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).Saut Pardede, Direktur Keuangan BTN, menuturkan pihaknya menargetkan menjual produk bancassurance lebih dari Rp 10 miliar pada tahun pertamanya, dari masing-masing mitra. Artinya perseroan mengincar total penjualan di atas Rp 30 miliar sepanjang tahun 2013.Berdasarkan laporan keuangan, per September 2012, BTN membukukan pendapatan operasional sebesar Rp 390 miliar. Dari total perolehan itu, sebagian besar berasal dari administrasi transaksi, fee charges, serta denda keterlambatan pembayaran pembiayaan nasabah.Di tahap awal, BTN akan memasarkan produk-produk yang berkaitan dengan simpanan nasabah. "Misalnya, terkait jaminan hari tua, pensiunan, termasuk pemutusan hubungan kerja," kata kata Iqbal Latanro, Direktur Utama BTN. Untuk produk yang lebih rumit, menyusul.Bank spesialis kredit perumahan ini mengincar nasabah eksisting untuk pemasaran produk tersebut. Ke depan, bukan tidak mungkin perseroan menjual produk bancassurance khusus nasabah prioritas. Tambahan saja, per Desember 2012, BTN memiliki sekitar 3 juta nasabahCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BTN pasarkan asuransi Jiwasraya
JAKARTA. Di tahun 2013 mendatang, Bank Tabungan Negara bakal lebih getol mendistribusikan produk asuransi (bancassurance). Upaya ini demi menggenjot kontribusi pendapatan berbasis komisi alias fee based income terhadap total pemasukan bank, dari posisi saat ini 11% menjadi sebesar 16% pada akhir tahun depan. Irman A Zahiruddin, Direktur Consumer Banking BTN, mengatakan, pihaknya akan merangkul tiga perusahaan asuransi jiwa untuk kerja sama pemasaran produk bancassurance. "Nota kesepahaman dengan Zurich Topas Life dan Jiwasraya sudah ditandatangani, tinggal satu lagi. Kami akan menyelesaikan sisanya awal tahun depan," ujar Irman, kemarin (27/12).Manajemen BTN menargetkan, bisa berjualan produk asuransi selambat-lambatnya kuartal pertama tahun depan. Saat ini, perseroan dan mitra masih menunggu izin dari regulator masing-masing. BTN menunggu restu Bank Indonesia (BI), sementara Zurich dan Jiwasraya menanti izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).Saut Pardede, Direktur Keuangan BTN, menuturkan pihaknya menargetkan menjual produk bancassurance lebih dari Rp 10 miliar pada tahun pertamanya, dari masing-masing mitra. Artinya perseroan mengincar total penjualan di atas Rp 30 miliar sepanjang tahun 2013.Berdasarkan laporan keuangan, per September 2012, BTN membukukan pendapatan operasional sebesar Rp 390 miliar. Dari total perolehan itu, sebagian besar berasal dari administrasi transaksi, fee charges, serta denda keterlambatan pembayaran pembiayaan nasabah.Di tahap awal, BTN akan memasarkan produk-produk yang berkaitan dengan simpanan nasabah. "Misalnya, terkait jaminan hari tua, pensiunan, termasuk pemutusan hubungan kerja," kata kata Iqbal Latanro, Direktur Utama BTN. Untuk produk yang lebih rumit, menyusul.Bank spesialis kredit perumahan ini mengincar nasabah eksisting untuk pemasaran produk tersebut. Ke depan, bukan tidak mungkin perseroan menjual produk bancassurance khusus nasabah prioritas. Tambahan saja, per Desember 2012, BTN memiliki sekitar 3 juta nasabahCek Berita dan Artikel yang lain di Google News