JAKARTA. Bank Tabungan Negara (BTN) menilai, kebutuhan pembiayaan bagi backlog perumahan bisa mencapai Rp 1.200 triliun dalam beberapa tahun mendatang. Angka tersebut mengacu pada backlog perumahan saat ini yang mencapai sekitar 13,6 juta unit dengan rata-rata harga rumah Rp 120 juta. Pernyataan tersebut disampaikan Maryono, Direktur Utama BTN dalam seminar bertajuk Emiten Bicara Industri (EBI), Jumat (6/2). Menurut Maryono, dari backlog yang ada, pembangunan rumah untuk rakyat hanya bisa mencapai sebanyak 300-400 ribu per tahun. "Itu karena ada beberapa permasalahan," kata Maryono. Permasalahan pertama adalah mengenai keterbatasan lahan dan harga tanah yang cepat naik. Selain itu, lanjut dia, pembangunan rumah juga mengalami permasalahan perizinan yang lama dan minimnya infrastruktur.
BTN: Pembiayaan backlog rumah capai Rp 1.200 T
JAKARTA. Bank Tabungan Negara (BTN) menilai, kebutuhan pembiayaan bagi backlog perumahan bisa mencapai Rp 1.200 triliun dalam beberapa tahun mendatang. Angka tersebut mengacu pada backlog perumahan saat ini yang mencapai sekitar 13,6 juta unit dengan rata-rata harga rumah Rp 120 juta. Pernyataan tersebut disampaikan Maryono, Direktur Utama BTN dalam seminar bertajuk Emiten Bicara Industri (EBI), Jumat (6/2). Menurut Maryono, dari backlog yang ada, pembangunan rumah untuk rakyat hanya bisa mencapai sebanyak 300-400 ribu per tahun. "Itu karena ada beberapa permasalahan," kata Maryono. Permasalahan pertama adalah mengenai keterbatasan lahan dan harga tanah yang cepat naik. Selain itu, lanjut dia, pembangunan rumah juga mengalami permasalahan perizinan yang lama dan minimnya infrastruktur.