KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) telah melakukan penilaian terhadap debitur-debitur yang melakukan program restrukturisasi Covid-19 pada kuartal I-2021. Dari hasil assesment tersebut, bank pelat merah ini memperkirakan pokok kredit yang berpotensi turun ke kategori kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) sekitar 6%. Direktur Collection & Asset Management Bank BTN Elizabeth Novi mengatakan, perkiraan kredit yang berpotensi jatuh ke NPL tersebut belum berubah dari proyeksi pada penilaian sebelumnya. "Pada kuartal II, akan kami assesment lagi untuk melihat perkembangannya," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (22/3). Sementara tren jumlah debitur yang melakukan restrukturisasi Covid-19 setiap bulannya terus menunjukkan penurunan. Novi bilang, hal ini sejalan dengan tren penurunan jumlah debitur yang dilakukan Restrukturisasi Covid di industri perbankan saat ini.
BTN prediksi sekitar 6% kredit restrukturisasi Covid-19 berpotensi jadi NPL
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) telah melakukan penilaian terhadap debitur-debitur yang melakukan program restrukturisasi Covid-19 pada kuartal I-2021. Dari hasil assesment tersebut, bank pelat merah ini memperkirakan pokok kredit yang berpotensi turun ke kategori kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) sekitar 6%. Direktur Collection & Asset Management Bank BTN Elizabeth Novi mengatakan, perkiraan kredit yang berpotensi jatuh ke NPL tersebut belum berubah dari proyeksi pada penilaian sebelumnya. "Pada kuartal II, akan kami assesment lagi untuk melihat perkembangannya," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (22/3). Sementara tren jumlah debitur yang melakukan restrukturisasi Covid-19 setiap bulannya terus menunjukkan penurunan. Novi bilang, hal ini sejalan dengan tren penurunan jumlah debitur yang dilakukan Restrukturisasi Covid di industri perbankan saat ini.