BTN: Relaksasi GWM tak banyak pengaruhi RBB



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memproyeksi relaksasi likuiditas yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) tak banyak mempengaruhi rencana bisnis.

Seperti diketahui, BI akan mengeluarkan dua instrumen relaksasi likuiditas pada tahun ini. Pertama adalah GWM averaging dan kedua adalah perubahan penghitungan likuiditas menjadi financing to funding ratio.

Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasury BTN bilang bank masih menunggu aturan tersebut resmi dikeluarkan BI. "Sementara berdasarkan asumsi yang kami lakukan, tidak ada perubahan signifikan terhadap rencana bisnis bank," kata Iman kepada kontan.co.id, Jumat (19/1).

Sebelumnya BI memutuskan untuk mempercepat penerapan pelonggaran GWM averaging pada tahun ini. Hal ini untuk meningkatkan likuditas perbankan.

Dody Budi Waluyo, Asisten Gubernur merangkap Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI bilang, pelonggaran GWM averaging ini bisa meningkatkan likuiditas Rp 20 triliun. "GWM averaging ini akan berlaku 16 Juli 2018 untuk bank umum dan 1 Oktober 2018," Dody kepada kontan.co.id, Kamis (18/1).

Selain GWM averaging, BI juga mengeluarkan rasio intermediasi dan penyangga likuiditas makroprudensial.

"Pertimbangan BI pertama karena industri perbankan cenderung procyclical dengan naik turunnya ekonomi," kata Dody, Kamis (19/1). Saat ekonomi baik bank akan melakukan ekspansi dan langkah ambil risiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati