BTN rilis obligasi Rp 3 triliun untuk sejuta rumah



JAKARTA. Bank Tabungan Negara (BTN) merealisasikan rencana penerbitan obligasi berkelanjutan yang ke dua. Untuk tahap satu, bank spesialis kredit perumahan ini merilis obligasi senilai Rp 3 triliun. Melalui obligasi berkelanjutan yang ke dua ini, BTN menargetkan perolehan dana senilai Rp 6 Triliun dalam waktu maksimal 2 tahun. "Adapun dana yang terkumpul dari hasil obligasi ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam membiayai kredit rumah subsidi dan non subsidi serta mensukseskan program 1 juta rumah," terang Maryono, Direktur Utama BTN, Rabu (10/6). Obligasi berkelanjutan dua tahap I 2015 ini akan ditawarkan dalam empat seri, yaitu; Seri A dengan tenor 3 (tiga) tahun, Seri B dengan tenor 5 (lima) tahun, Seri C dengan tenor 7 (tujuh) tahun dan Seri D dengan tenor 10 (sepuluh) tahun dengan pembayaran kupon dilakukan secara triwulan dengan pembayaran pertama pada 7 Oktober 2015. Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan BTN menambahkan, pihaknya dan para penjamin emisi menetapkan kupon 9,2%-9,4% untuk seri A, 9,35%-9,6% seri B, 9,5%-9,75% seri C, dan 9,65%-9,9% untuk seri D. "Penerbitan ini, juga dilakukan untuk menjaga maturity missmatch karena fokus bisnis kami jangka panjang," tutur Iman. Maryono juga menambahkan, penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari rencana strategis perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pendanaan sekaligus memperkuat struktur permodalan. "Dengan penerapan rasio likuiditas terhadap pinjaman yang baru, maka loan to funding ratio (LFR) perseroan akan lebih longgar jika dibandingkan perhitungan dilakukan melalui mekanisme loan to deposit ratio (LDR)," ujar Maryono. Dalam rangka penerbitan Obligasi Berkelanjutan BTN ini, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat instrument idAA (Double A). BTN juga didukung oleh PT BCA Sekuritas, PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Trimegah Securities Tbk. sebagai Pelaksana Penjamin Emisi. Bookbuilding PUB II tahap I ini akan dilakukan pada tanggal 9 - 18 Juni 2015. Kemudian, pernyataan efektif dari OJK pada tanggal 29 Juni dan penawaran obligasi akan dilaksanakan pada tangga 1-2 Juli. Sedangkan penjatahan akan dilakukan pada tanggal 3 Juli dan pencatatan di BEI pada tanggal 8 Juli 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan