BTN Siap bidik Slanker jadi agen laku pandai



JAKARTA. Bank Tabungan Negara Persero Tbk menargetkan bisa membidik lebih banyak agen laku pandai di 2016 ini. Dari jumlah agen yang ada saat ini sebesar 1000, diharapkan pada akhir 2016 ini bisa mengalami kenaikan sebesar 10.000.

Menurut Direktur Funding dan Distribusi PT Bank Tabungan Negara Tbk Sis Apik Wijayanto salah satu cara untuk mencapai target jumlah agen laku pandai ini, bank berkode BBTN ini akan fokus ke pemberian pendidikan nasabah yang sudah ada.

Selain itu Sis Apik mengatakan, bank perumahan ini juga berencana untuk menggaet fans Group Musik Slank atau Slankers untuk menjadi agen laku pandai. Sis mengatakan tidak semua Slankers nantinya bisa menjalankan peran sebagai agen laku pandai. Hal ini disebabkan karena hanya Slankers yang mempunyai usaha sendiri saja yang nanti bisa menjadi agen laku pandai.


“Terkait program 1 juta slanker yang siap menjadi entrepreneur, ini sejalan dengan pencarian agen laku pandai yang sekarang kami targetkan,” ujar Sis, Senin, (15/2).

Memang, jika melihat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 19/POJK.03/2014 mengenai layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif pada tanggal 18 November 2014 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 6/SEOJK.03/2015 mengenai layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif oleh Bank pada tanggal 6 Februari 2015 disebutkan bahwa salah satu syarat agen laku pandai perseorangan adalah memiliki kegiatan di lokasi sebagai sumber penghasilan utama.

Sis mengatakan sebenarnya jika syarat yang ditetapkan dipenuhi , maka tidak susah untuk menjadi agen laku pandai. Hal ini karena saat ini dengan berbekal HP dengan menggunakan sistem USSD (Unstructured Supplementary Service Data) maka agen tersebut bsia menjalankan program laku pandai.

Selain di Jabodetabek dan di Pulau Jawa, diharapkan nantinya agen laku pandai juga bisa muncul dari beberapa daerah seperti Kalimantan. Dengan target agen laku pandai ini diharapkan jumlah nasabah laku pandai BTN tahun 2016 bisa mencapai 950 ribu orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto