KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Bank Tabungan Negara Syariah (BTN Syariah) untuk memisahkan diri (spin-off) dari induknya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) nampanya belum akan terealisasi dalam waktu dekat. Pasalnya, agar dapat menjadi bank umum syariah (BUS) yang tumbuh baik, membutuhkan modal yang cukup besar. Iman Nugroho Soeko, Direktur BTN menjelaskan, agar BTN Syariah dapat aman dan tumbuh sebagai BUS membutuhkan modal sekitar Rp 5 triliun atau setara dengan rasio kecukupan modal (CAR) sekitar 20%. “Pertumbuhan BTN Syariah saat ini baik di angka 25%. Dapat tumbuh tinggi karena masih berada satu modal dengan induk BTN. Apabila dipaksa spin off dengan modal terbatas, maka pertumbuhannya pun akan terbatas,” ungkap Iman saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jumat (9/3).
BTN Syariah butuh modal Rp 5 triliun untuk spin off
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Bank Tabungan Negara Syariah (BTN Syariah) untuk memisahkan diri (spin-off) dari induknya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) nampanya belum akan terealisasi dalam waktu dekat. Pasalnya, agar dapat menjadi bank umum syariah (BUS) yang tumbuh baik, membutuhkan modal yang cukup besar. Iman Nugroho Soeko, Direktur BTN menjelaskan, agar BTN Syariah dapat aman dan tumbuh sebagai BUS membutuhkan modal sekitar Rp 5 triliun atau setara dengan rasio kecukupan modal (CAR) sekitar 20%. “Pertumbuhan BTN Syariah saat ini baik di angka 25%. Dapat tumbuh tinggi karena masih berada satu modal dengan induk BTN. Apabila dipaksa spin off dengan modal terbatas, maka pertumbuhannya pun akan terbatas,” ungkap Iman saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jumat (9/3).