KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) akan segera melakukan spin off unit usaha syariahnya atau BTN Syariah. Proses itu akan dilakukan setelah BTN merampungkan akuisisi Bank Victoria Syariah. Hal itu sudah disampaikan BTN kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (KE PBKN) Dian Ediana Rae mengatakan, dalam rangka konsolidasi dan meningkatkan layanan perbankan syariah, BTN akan mengambilalih 100% saham Bank Victoria Syariah (BVIS) sebagai bagian dari corporate strategic plan BTN dalam pelaksanaan pemisahan atau spin off UUS BTN.

"Pasca akuisisi, BTN akan melakukan spin off UUS BTN dengan mengintegrasikan atau mengalihkan hak dan kewajiban UUS BTN kepada BVIS dan menjadi BUS baru," kata Dian dalam keterangannya,  Rabu (26/3).

Rekomendasi Fashion Hunting Spot di Bangkok

Sebelumnya, Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu mengatakan bahwa akuisisi BVIS akan mencapai sekitar Rp 1,5 triliun- Rp 1,6 triliun. Harga tersebut sudah termasuk dengan Surat Berharga Negara (SBN) dan loan equity milik BVIS.

Baca Juga: BTN akan Salurkan KPR Rp 3,4 Triliun untuk 20.000 Rumah Subsidi Guru pada Tahun 2025

Menjelang rencana spin off, BTN Syariah terus menunjukkan performa menggembirkan. Kinerjanya tampil apik sepanjang tahun 2024 dengan membukukan laba bersih Rp 872 miliar atau  tumbuh 24,2% secara tahunan  atau year-on-year (yoy). 

Kinerja positif tersebut mengantarkan BTN Syariah baru-baru ini meraih tiga penghargaan di antaranya The Best Sharia Business Unit in Digital Brand 10 Year in A Row (2016-2025), The Best Overall Unit Usaha Syariah-Bank Umum Konvensional 2025, dan The Best Unit Usaha Syariah-Bank Umum Konvensional 2025 dengan aset di atas Rp 10 triliun. 

Kepala Divisi Syariah BTN Abdul Firman mengatakan kinerja positif tersebut sejalan dengan upaya untuk terus membuka akses pembiayaan rumah berbasis syariah kepada masyarakat Indonesia. 

Baca Juga: Sambut Lebaran 2025, BTN Siapkan Uang Tunai Rp 30 Triliun

“Kami berterima kasih atas penghargaan ini dan kepercayaan masyarakat Indonesia kepada BTN Syariah.  Prioritas kami yakni mendukung masyarakat memiliki rumah yang layak dan terjangkau melalui skema pembiayaan syariah yang sesuai di hati dan kondisi finansial keluarga Indonesia,” jelas Firman, Rabu (26/3). 

Perolehan laba BTN Syariah tahun lalu ditopang kenaikan positif pada penyaluran pembiayaan sebesar 18,3% yoy menjadi Rp44 triliun per akhir Desember 2024. Dana pihak ketiga (DPK) UUS BTN ini juga naik 18,7% yoy menjadi Rp50 triliun pada akhir tahun lalu. Aset BTN Syariah juga ikut menanjak di level 11,6% yoy menjadi Rp61 triliun per 31 Desember 2024. 

Sementara itu, BTN juga berhasil meraih tujuh penghargaan lainnya yakni The Best Deposito Bank Umum Konvensional 2025, The 3rd Best Internet Banking Bank Umum Konvensional 2025, The Best Debit Card Bank Umum Konvensional 2025, The Best Mobile Banking Bank Umum Konvensional 2025, The Best Tabungan Bank Umum Konvensional Bank 2025, The Best Wealth Management Bank Umum Konvensional 2025, dan The Best Bank Umum Konvensional 2025.

BTN Syariah Cetak Prestasi Jelang Spin Off

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News