JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memiliki wacana untuk melakukan pengetatan Loan to Value (LTV) guna mencegah pertumbuhan kredit yang terlalu tinggi pada segmen properti. Bila ini terjadi, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mengaku tak akan ada pengaruhnya terhadap bisnis. "Pada kami tidak akan terlalu berpengaruh. Karena menyasar rumah kelas menengah bawah," ungkap Wakil Direktur BTN, Evi Firmansyah, di Hotel JW Marriott, Rabu, (29/5). Saat ini saja, sekitar 70%-80% Kredit Perumahan Rakyat (KPR) yang disalurkan BTN adalah rumah kelas menengah. Evi menyebut, rata-rata penyaluran kredit BTN untuk rumah dengan harga Rp 200juta Rp-250 juta.
BTN tak khawatir DP KPR dinaikkan BI
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memiliki wacana untuk melakukan pengetatan Loan to Value (LTV) guna mencegah pertumbuhan kredit yang terlalu tinggi pada segmen properti. Bila ini terjadi, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mengaku tak akan ada pengaruhnya terhadap bisnis. "Pada kami tidak akan terlalu berpengaruh. Karena menyasar rumah kelas menengah bawah," ungkap Wakil Direktur BTN, Evi Firmansyah, di Hotel JW Marriott, Rabu, (29/5). Saat ini saja, sekitar 70%-80% Kredit Perumahan Rakyat (KPR) yang disalurkan BTN adalah rumah kelas menengah. Evi menyebut, rata-rata penyaluran kredit BTN untuk rumah dengan harga Rp 200juta Rp-250 juta.