KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan kredit konstruksi dapat tumbuh hingga dua digit di tahun 2018. Mahelan Prabantarikso, Direktur BTN mengatakan, target kredit konstruksi atau tepatnya terkait perumahan tahun 2018 dari BTN dipatok sebesar 23% year on year (yoy). “Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan rumah dan permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) yang masih cukup besar. Itu terlihat dari backlog kebutuhan rumah yang masih sekitar 11,4 juta unit,” ujar Mahelan kepada Kontan.co.id, Selasa (9/1). Catatan saja, Bank Indonesia (BI) pun menunjukkan pertumbuhan kredit konstruksi yang signifikan pada industri perbankan per November 2017 yakni 20,9% year on year (yoy) Mahelan menjelaskan, untuk porsi kredit konstruksi akan di sesuaikan dengan target di tahun 2018 yakni posisi kredit konstruksi akan menjadi sebesar 12% hingga 14% dari total kredit BTN. Sebagai informasi hingga November 2017, BTN telah menyalurkan kredit hingga Rp 175,86 triliun, tumbuh 21,95% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 144,20 triliun.
BTN targetkan kredit konstruksi tumbuh 23%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan kredit konstruksi dapat tumbuh hingga dua digit di tahun 2018. Mahelan Prabantarikso, Direktur BTN mengatakan, target kredit konstruksi atau tepatnya terkait perumahan tahun 2018 dari BTN dipatok sebesar 23% year on year (yoy). “Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan rumah dan permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) yang masih cukup besar. Itu terlihat dari backlog kebutuhan rumah yang masih sekitar 11,4 juta unit,” ujar Mahelan kepada Kontan.co.id, Selasa (9/1). Catatan saja, Bank Indonesia (BI) pun menunjukkan pertumbuhan kredit konstruksi yang signifikan pada industri perbankan per November 2017 yakni 20,9% year on year (yoy) Mahelan menjelaskan, untuk porsi kredit konstruksi akan di sesuaikan dengan target di tahun 2018 yakni posisi kredit konstruksi akan menjadi sebesar 12% hingga 14% dari total kredit BTN. Sebagai informasi hingga November 2017, BTN telah menyalurkan kredit hingga Rp 175,86 triliun, tumbuh 21,95% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 144,20 triliun.