JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan bisa mengoptimalkan kondisi likuiditas pada semester II 2017 nanti. Hal ini karena sampai semester 1 2017, rasio pengucuran kredit dibanding simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) mencapai 111,49%. Nilai LDR bank berkode saham BBTN ini memang melebihi ketentuan Bank Indonesia (BI) yaitu maksimal 92%. Namun bank spesialis perumahan ini tidak terkena denda pengenaan Giro Wajib Minimum (GWM) lebih besar karena rasio permodalan (CAR) di atas 14%. BTN mengaku mempunyai dua opsi untuk mengendorkan likuditas.
BTN targetkan LDR turun ke level 102%
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan bisa mengoptimalkan kondisi likuiditas pada semester II 2017 nanti. Hal ini karena sampai semester 1 2017, rasio pengucuran kredit dibanding simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) mencapai 111,49%. Nilai LDR bank berkode saham BBTN ini memang melebihi ketentuan Bank Indonesia (BI) yaitu maksimal 92%. Namun bank spesialis perumahan ini tidak terkena denda pengenaan Giro Wajib Minimum (GWM) lebih besar karena rasio permodalan (CAR) di atas 14%. BTN mengaku mempunyai dua opsi untuk mengendorkan likuditas.