BTN targetkan LDR turun ke level 102%



JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan bisa mengoptimalkan kondisi likuiditas pada semester II 2017 nanti. Hal ini karena sampai semester 1 2017, rasio pengucuran kredit dibanding simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) mencapai 111,49%.

Nilai LDR bank berkode saham BBTN ini memang melebihi ketentuan Bank Indonesia (BI) yaitu maksimal 92%. Namun bank spesialis perumahan ini tidak terkena denda pengenaan Giro Wajib Minimum (GWM) lebih besar karena rasio permodalan (CAR) di atas 14%.

BTN mengaku mempunyai dua opsi untuk mengendorkan likuditas.


Pertama, adalah peningkatan dana pihak ketiga (DPK) atau dana simpanan nasabah. Kedua, dengan opsi dana wholesale funding atau mencari sumber pendanaan besar.

“Diharapkan divisi pendanaan dan cabang harus bekerja lebih giat agar DPK mencapai target,” ujar man Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasury BTN, kepada KONTAN, Senin (31/7).

Selain peningkatkan DPK, BTN juga mengincar pendanaan dari wholesale funding seperti surat utang, sekuritisasi, negotiable certificate deposit (NCD) dan pinjaman bilateral atau sindikasi.

Iman juga menambahkan, pada bulan depan, BTN akan melakukan roadshow untuk bertemu investor ke Amerika Serikat. Apakah hal ini terkait mencari alternatif pendanaan?

Iman mengatakan hal ini lebih ke pertemuan pemegang saham untuk update kinerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia