KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan rasio profitabilitas pada 2018 mencapai 1,75%-1,8%. Rasio ini lebih tinggi dibandingkan realisasi 2017 1,7%. Mahelan Prabantarikso, Direktur Risk, Strategic and Compliance BTN bilang realisasi RoA BTN pada 2017 ini lebih rendah dibandingkan kuartal 3 2017 1,56%. "Kenaikan rasio profitabilitas ini didukung oleh pertumbuhan kredit naik sebesar 21% yoy," kata Mahelan kepada Kontan.co.id, Rabu (24/1). Selain itu, RoA yang terjaga ini didorong oleh kenaikan pendapatan operasional sebesar 25% yoy. Hal ini juga didukung oleh perbaikan kualitas kredit menjadi kurang dari 2,7%. Biaya operasional BTN juga turun menjadi kurang dari 82%. Pada tahun ini bank optimistis mencapai target RoA dengan menargetkan pertumbuhan bisnis di atas 20% yoy dan menjaga kualitas kredit. Rasio NPL tahun ini kurang dari 2,5% dengan tetap melakukan efisiensi beban operasional dengan rasio biaya operasional dibandingkan pendapatan operasional kurang dari 81%.
BTN targetkan rasio keuntungan sebesar 1,75%-1,8% di 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan rasio profitabilitas pada 2018 mencapai 1,75%-1,8%. Rasio ini lebih tinggi dibandingkan realisasi 2017 1,7%. Mahelan Prabantarikso, Direktur Risk, Strategic and Compliance BTN bilang realisasi RoA BTN pada 2017 ini lebih rendah dibandingkan kuartal 3 2017 1,56%. "Kenaikan rasio profitabilitas ini didukung oleh pertumbuhan kredit naik sebesar 21% yoy," kata Mahelan kepada Kontan.co.id, Rabu (24/1). Selain itu, RoA yang terjaga ini didorong oleh kenaikan pendapatan operasional sebesar 25% yoy. Hal ini juga didukung oleh perbaikan kualitas kredit menjadi kurang dari 2,7%. Biaya operasional BTN juga turun menjadi kurang dari 82%. Pada tahun ini bank optimistis mencapai target RoA dengan menargetkan pertumbuhan bisnis di atas 20% yoy dan menjaga kualitas kredit. Rasio NPL tahun ini kurang dari 2,5% dengan tetap melakukan efisiensi beban operasional dengan rasio biaya operasional dibandingkan pendapatan operasional kurang dari 81%.