BTN terus mendorong kredit lewat dana PEN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyambut semester II tahun 2020, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengoptimalkan kontribusinya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan meningkatkan penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sebulan pasca diberi kepercayaan oleh Pemerintah untuk menyalurkan dana PEN, Bank BTN telah menyalurkan 99,3% dana yang ditempatkan Pemerintah tersebut, atau sebesar Rp 5 triliun. 

Bank BTN masih akan menggenjot penyaluran dana PEN tersebut sesuai komitmen yaitu total Rp 15 triliun hingga akhir September 2020. 

Baca Juga: Bisnis tertekan pandemi, asuransi jiwa minta insentif pajak dan keringanan iuran OJK


"Selama kurang lebih sebulan, kami fokuskan penyaluran PEN ke sektor yang masih bertahan saat pandemi berlangsung, misalnya ke sektor konstruksi yang terkait KPR dan penyaluran kredit consumer  baik KPR Subsidi dan Non Subsidi serta kredit ke UMKM,” kata Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (10/9).

Realisasi bisnis Bank BTN atas penempatan uang negara untuk ekspansi pada sektor pembiayaan perumahan posisi sampai dengan 7 Agustus 2020 sebesar Rp 4,96 triliun (99,3% dari penempatan dana pemerintah di BTN). Adapun rinciannya yaitu KPR Subsidi sebesar Rp 1,79 triliun dengan 12.873 unit, KPR Non Subsidi sebesar Rp 1,69 triliun dengan 7.045 unit, Kredit Konstruksi dan lainnya sebesar Rp 1,02 triliun, serta kredit ke BUMN sebesar Rp 453 Miliar. 

Pahala memaparkan, untuk bulan Juli hingga Desember 2020, sesuai rencana bisnis, dana penempatan pemerintah akan disalurkan untuk 68.500 unit  atau setara dengan KPR subsidi senilai Rp 9,24 triliun, sementara untuk KPR nonsubsidi akan terealisasi untuk 17.857 unit atau setara dengan Rp 6,25 triliun. 

Sedangkan kredit konstruksi rencananya akan disalurkan sebesar Rp 5,48 triliun dan kredit ke BUMN senilai Rp 9,05 triliun. Sehingga total penyaluran kredit bulan Juli hingga Desember 2020 mencapai 86.357 unit atau senilai kurang lebih Rp 30 triliun.

Baca Juga: Oustanding pembiayaan emas BCA Syariah capai Rp 9 miliar per Juni 2020

Pahala menjelaskan, dalam sebulan ini Bank BTN berupaya untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor yang terdampak pandemi Covid-19 namun masih berpotensi bangkit dalam jangka waktu menengah, misalnya sektor konstruksi dan konsumsi. “Seleksi kami lakukan semata agar risiko kredit terkendali sehingga non performing loan dapat dikendalikan,” katanya. 

Untuk kredit ke sektor properti, Bank BTN, tetap on track, karena masih ada kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan dan Subsidi Selisih Bunga atau SSB yang akan dikerahkan BTN untuk mendorong sektor properti.

Selain PEN, Bank BTN juga berkomitmen melaksanakan program pemulihan ekonomi lain yang diinisasi oleh Pemerintah, diantaranya Program Penjaminan Kredit Modal Kerja untuk UMKM yang terdampak pandemi Covid-19, dan program stimulus dengan Pemberian subsidi bunga /margin untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan ekonomi debitur dalam menjalankan usahanya sebagai bagian dari upaya mendukung program PEN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi