BTN yakin bisa catatkan kenaikan kredit sebesar 7% pada tahun 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) optimis target kredit tumbuh 7% sampai akhir tahun masih bisa dicapai. Pasalnya, di kuartal pertama, penyaluran kredit dan pembiayaan bank pelat merah ini tumbuh 3,19% menjadi Rp 261,34 triliun. 

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi masih tercatat menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan kredit BBTN dengan kenaikan sebesar 9,04% yoy menjadi Rp 122,96 triliun. KPR non subsidi juga sudah mulai tumbuh positif sebesar 0,25 jadi Rp 80,15 triliun setelah kontraksi tahun lalu. Secara keseluruhan, kredit di segmen perumahan tumbuh 3,23% yoy.

Kemudian, pada kredit di segmen non-perumahan tercatat tumbuh 2,87% yoy menjadi Rp24,76 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang kenaikan di segmen kredit konsumer dan kredit korporasi yang tumbuh masing-masing sebesar 9,43% yoy dan 7,44% yoy.


Baca Juga: Ini besaran bunga KPR bagi penerima manfaat Tapera

Direktur Consumer & Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan, ruang untuk tumbuh 7% masih ada yang berasal dari tiga sumber. Pertama, BTN akan melakukan kemitraan strategis dengan TNI Angkatan Darat (AD) untuk menyediakan hunian bagi para prajurit negara. Lewat kerjasama tersebut, ada potensi penyaluran KPR 10.000 unit setiap tahunnya.

Kedua, lewat kerjasama dengan BP Tapera. Penyaluran KPR lewat Tapera dipastikan sudah akan bergulir mulai tahun ini. "Ini akan mulai roll out bulan Juni mendatang. Pada bulan Mei akan dilakukan piloting di satu daerah di luar Jawa untuk beberapa PNS yang menjadi nasabah Tapera," kata Hirwandi dalam paparan Kinerja kuartal I 2021, Kamis (22/4).

Tahap awal, penyaluran KPR lewat Tapera ditargetkan 11.000 tahun ini. Namun, target itu masih ada potensi untuk dikaji ulang agar dinaikkan di atas angka tersebut. 

Ketiga, potensi dari kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Keduanya sudah melakukan penjajakan kerjasama program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) untuk peserta program Jaminan Hari Tua (JHT) untuk memudahkan kepemilikan rumah bagi peserta pekerja sejak tahun lalu. 

Baca Juga: BTN akan terus menekan biaya dana, begini strateginya

Keempat, potensi dari subsidi pemerintah karena anggaran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini naik. BTN telah mendapatkan kuota awal sebesar 81.000 unit dan telah direalisasikan sebanyak 32.000 hingga saat ini. "Belum lagi program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT). Tahap awal kita akan salurkan 11.000 unit dan akan semakin dipercepat realisasinya pada April ini," kata Hirwandi.

Realisasi KPR Non Subsidi di kuartal I juga semakin meyakinkan BTN bahwa target pertumbuhan kredit 7% bisa tercapai. Penyaluran KPR non subsidi yang sudah positif menandakan bahwa pasar KPR semakin membaik. "Pada bulan April, KPR non subsidi ini akan semakin baik," pungkas Hirwandi.

Selanjutnya: Laba bersih BTN naik 36,7% pada kuartal I menjadi Rp 625 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi