JAKARTA. PT Betonjaya Manunggal Tbk tampaknya masih terseok-seok menghadapi lesunya perekonomian yang belum membaik di tahun ini. Ini tercermin dari laporan keuangan produsen besi beton itu di kuartal III-2016 yang mencatat penurunan pendapatan 16,5% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 55,7 miliar. Tahun ini hanya menorehkan angka Rp 46,5 miliar. Andy Soesanto, Direktur yang menjabat Sekretaris Perusahaan BTON, mengatakan perusahaan ini sangat tergantung bahan baku yang disuplai dari PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST). "Karena penjualan Gunawan Dianjaya sedang menurun, kami juga demikian, apalagi produksi besi beton sangat tergantung pada Gunawan Dianjaya," katanya kepada KONTAN, Senin (27/11) Penjualan merosot kartena BTON sudah tidak mendistribusikan produk ke beberapa kota, seperti Papua, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Barat, DKI Jakarta dan Kalimantan Timur. Saat ini, BTON mendistribusikan produk hanya di Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Yogyakarta.
BTON efesiensi dengan kurangi distribusi
JAKARTA. PT Betonjaya Manunggal Tbk tampaknya masih terseok-seok menghadapi lesunya perekonomian yang belum membaik di tahun ini. Ini tercermin dari laporan keuangan produsen besi beton itu di kuartal III-2016 yang mencatat penurunan pendapatan 16,5% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 55,7 miliar. Tahun ini hanya menorehkan angka Rp 46,5 miliar. Andy Soesanto, Direktur yang menjabat Sekretaris Perusahaan BTON, mengatakan perusahaan ini sangat tergantung bahan baku yang disuplai dari PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST). "Karena penjualan Gunawan Dianjaya sedang menurun, kami juga demikian, apalagi produksi besi beton sangat tergantung pada Gunawan Dianjaya," katanya kepada KONTAN, Senin (27/11) Penjualan merosot kartena BTON sudah tidak mendistribusikan produk ke beberapa kota, seperti Papua, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Barat, DKI Jakarta dan Kalimantan Timur. Saat ini, BTON mendistribusikan produk hanya di Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Yogyakarta.