JAKARTA. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) tengah melakukan kajian revisi rencana bisnis bank (RBB) pada tengah tahun 2015 ini. Direktur Kepatuhan BTPN, Anika Faisal mengungkapkan, perusahaan mengikuti langkah industri perbankan secara keseluruhan yang turut melakukan revisi pertumbuhan, terutama target kredit. Revisi ini dilakukan lantaran BTPN tetap ingin fokus pada pertumbuhan kredit yang berkualitas. Sehingga, meski pertumbuhan kecil namun tidak mengakibatkan kenaikan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL). "Kami tidak memaksa mengejar pertumbuhan volume kredit. Demand berkurang, kami tidak memaksa pertumbuhan," kata Anika di Jakarta, Senin (23/6). Anika bilang, kemungkinan besar revisi kredit pada RBB perseroan berkisar antara 1%-2%, sesuai dengan angka agregat yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga, proyeksi target pertumbuhan kredit yang semula mencapai 14%-15%, akan direvisi ke kisaran 12%-13%.
"Industri revisi, kami akan revisi turun. Tapi besarnya berapa, kami masih menghitung dan belum menyerahkan revisi RBB kepada OJK. Kami masih menghitung dan semoga pekan depan bisa menyerahkan revisi RBB kepada OJK," jelas Anika. Anika bilang, industri perbankan berharap pertumbuhan kredit akan lebih terdongkrak pada semester II-2015, saat program infrastruktur pemerintah sudah berjalan. Oleh karena itu, BTPN masih tetap optimis pertumbuhan kredit pada sepanjang tahun bershio kambing kayu ini akan bisa bertahan dikisaran double digit.