JAKARTA. Ke depan, wajah bisnis PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) bakal bertransformasi. Wakil Direktur Utama BTPN Ongky Wanadjati Dana menyampaikan, pihaknya akan bergeser ke bisnis usaha kecil dan menengah (UKM) dari fokus sebelumnya di kredit pensiunan dan mikro. Alasan BTPN, pasar UKM dianggap sebagai pasar yang masih potensial. "Kami membidik pertumbuhan kredit UKM sebesar 40%-50% di tahun 2016," kata Ongky, Kamis (31/3). Dengan kata lain, bank ini berambisi menyalurkan kredit UKM sebesar Rp 9,16 triliun-Rp 10,30 triliun per akhir tahun 2016. Tahun lalu, kredit UKM mengucur sebesar Rp 6,86 triliun. Sektor kredit perdagangan masih menjadi andalan segmen kredit UKM. Yang patut diketahui, perpindahan segmen bisnis ini bakal berdampak terhadap margin. Pasalnya, tingkat bunga kredit UKM lebih rendah ketimbang bunga kredit pensiunan dan mikro.
BTPN membidik pertumbuhan kredit UKM 50%
JAKARTA. Ke depan, wajah bisnis PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) bakal bertransformasi. Wakil Direktur Utama BTPN Ongky Wanadjati Dana menyampaikan, pihaknya akan bergeser ke bisnis usaha kecil dan menengah (UKM) dari fokus sebelumnya di kredit pensiunan dan mikro. Alasan BTPN, pasar UKM dianggap sebagai pasar yang masih potensial. "Kami membidik pertumbuhan kredit UKM sebesar 40%-50% di tahun 2016," kata Ongky, Kamis (31/3). Dengan kata lain, bank ini berambisi menyalurkan kredit UKM sebesar Rp 9,16 triliun-Rp 10,30 triliun per akhir tahun 2016. Tahun lalu, kredit UKM mengucur sebesar Rp 6,86 triliun. Sektor kredit perdagangan masih menjadi andalan segmen kredit UKM. Yang patut diketahui, perpindahan segmen bisnis ini bakal berdampak terhadap margin. Pasalnya, tingkat bunga kredit UKM lebih rendah ketimbang bunga kredit pensiunan dan mikro.