KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca-penggabungan usaha dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI), PT Bank BTPN Tbk berhasil mencatatkan kinerja yang positif. Hasil ini ditunjukkan oleh pertumbuhan kredit yang berkualitas. Sampai dengan kuartal III-2019, Bank BTPN menyalurkan kredit sebesar Rp 140,6 triliun atau tumbuh 107% dari posisi yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 67,8 triliun atau year on year (yoy). Seiring pertumbuhan yang baik, Bank BTPN menjaga rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) gross 0,8%. Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana mengatakan, penyaluran kredit sampai dengan kuartal III-2019 sebagian besar ditopang dari pembiayaan korporasi, kredit usaha kecil dan menengah (UKM), pembiayaan konsumer, serta pembiayaan prasejahtera produktif melalui anak usaha, BTPN Syariah. “Fokus kami melayani segmen nasabah yang lebih luas dari existing business, dan telah membuahkan pertumbuhan kredit yang baik,” ungkapnya dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (23/10).
Baca Juga: BTPN Syariah catatkan kinerja positif di kuartal III 2019 Untuk segmen korporasi, Bank BTPN menyalurkan pembiayaan melalui sejumlah sindikasi untuk proyek infrastruktur ataupun pinjaman secara bilateral ke perusahaan swasta nasional, badan usaha milik negara (BUMN), industri otomotif, hingga perusahaan yang bergerak di bidang ekspor impor. “Kami berkomitmen tinggi untuk mengembangkan segmen ini, sejalan dengan agenda pemegang saham pengendali kami dalam mendukung program pemerintah mewujudkan pemerataan kesejahteraan serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Ongki. Selain ekspansi ke segmen korporasi dan industri pendukung, Bank BTPN juga konsisten mengembangkan Jenius sebagai platform untuk melayani segmen nasabah yang lebih luas sekaligus memenuhi kebutuhan para pelaku ekonomi digital. Pada tahun ini Jenius telah menghadirkan berbagai fitur unik untuk mengelola life finance penggunanya di antaranya Jenius Keyboard yang memungkinkan akses Jenius lebih mudah dan cepat melalui keyboard smartphone; saldo mata uang asing dengan pilihan mata uang dolar Amerika Serikat, dolar Singapura, yen Jepang, dan poundsterling Inggris, serta Flexi Cash, yaitu pinjaman dana siaga yang bisa ditarik kapan saja sesuai kebutuhan pengguna. Hingga akhir September 2019, jumlah pengguna terdaftar Jenius telah mencapai lebih dari 2 juta nasabah, melejit 148% dari periode yang sama tahun lalu. “Sebagai pionir di bank digital, Jenius akan terus berinovasi dalam menghadirkan fitur-fitur baru yang unik dan relevan dengan kebutuhan nasabah. Konsistensi ini akan kami jaga karena kami percaya platform ini bakal memainkan peran penting dalam pengembangan bisnis ritel Bank BTPN di masa depan,” sambung Ongki. Baca Juga: Fenomena bank lokal dibeli asing, begini kata Ketua Umum Perbanas