BTPN raih pertumbuhan kredit 10% di kuartal III



JAKARTA. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 62,6 triliun hingga akhir kuartal III 2016. Angka tersebut tumbuh 10% dari periode akhir September 2015 yang tercatat Rp 56,9 triliun.

Adapun tingkat rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) masih terjaga di 0,8% secara gross.

Melalui keterangan tertulis, Kamis (27/10), manajemen BTPN menyatakan, pertumbuhan kredit antara lain ditopang penyaluran kredit ke segmen UMKM yang mencapai Rp 16,3 triliun, atau tumbuh 7% dari periode yang sama tahun 2015 senilai Rp15,2 triliun.


Sementara, pembiayaan prasejahtera produktif melalui BTPN Syariah tumbuh 41% yoy dari Rp 3,2 triliun menjadi Rp 4,5 triliun. "Pertumbuhan kredit sebesar 10% dengan NPL terjaga di 0,8% mencerminkan kami masih ekspansif, tetapi tetap menjaga kualitas kredit yang disalurkan," kata Direktur Utama BTPN Jerry Ng.

Adapun, total pendanaan (funding) BTPN meningkat 5% yoy dari Rp 65,2 trilun pada akhir September 2015 menjadi Rp 68,8 triliun pada akhir September 2016. Dari jumlah tersebut, komposisi dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 65,2 triliun atau naik 10% yoy, dan komposisi pinjaman bilateral dan obligasi mencapai Rp 3,5 triliun.

Seiring dengan berbagai pencapaian kinerja tersebut, aset BTPN naik 7% yoy dari Rp 80,1 triliun menjadi Rp 86,1 triliun pada akhir September 2016. Lalu,  rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) terjaga di level 24,8%.

Asal tahu saja, laba bersih setelah pajak (net profit after tax/NPAT) hanya naik tipis 2% yoy menjadi Rp 1,4 triliun. Hal ini disebabkan besaran nilai investasi untuk pengembangan produk Informasi Teknologi (IT) sebesar Rp 353 miliar. "Sejatinya laba kami bertumbuh 16% menjadi Rp 1,7 triliun. Kami optimistis kinerja BTPN akan semakin baik ke depan,” klaim Jerry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini