BTPN Syariah (BTPS) targetkan pembiayaan tumbuh lebih dari 3% di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) optimistis pembiayaan bisa tumbuh lebih dari 3% hingga akhir tahun ini. Di semester I 2020 lalu, realisasi pembiayaan BTPS tumbuh 2% yoy menjadi Rp 8,7 triliun.

Direktur Bank BTPN Syariah Fachmy Achmad mengatakan, dengan adanya pandemi Covid-19, BTPS melakukan revisi terhadap rencana bisnis bank pada tahun ini.

"Kami selalu menargetkan pertumbuhan pembiayaan di atas industri perbankan secara umumnya. Jadi apabila OJK menargetkan pertumbuhan 3% maka BTPS menargetkan di atas pertumbuhan tersebut," ujarnya saat konferensi pers, Selasa (25/8).


Ia bilang, pertumbuhan pembiayaan sangat dipengaruhi kondisi di lapangan. Yang jelas, sekarang BTPS masih sangat hati-hati dalam penyaluran pembiayaan.

Baca Juga: Kinerja BTPN Syariah (BTPS) tertekan di semester I, ini prospeknya hingga akhir 2020

Guna mempertahankan pertumbuhan tetap positif, ada dua fokus utama yang tengah dilakukan BTPS. Pertama, melakukan efisiensi biaya sejak Maret 2020. Hasil dari upaya ini sudah tercermin dengan menurunnya beban yang dikeluarkan BTPN Syariah secara tahunan maupun secara kuartal ke kuartal.

"Kedua, kami juga menjaga kualitas pembiayaan kredit dengan memberikan restrukturisasi dan juga membentuk pendacangan yang cukup," kata Fachmy.

Dengan strategi tersebut, ia berharap BTPS masih mampu menorehkan pertumbuhan kinerja di semester 2 2020.

Dari sisi kinerja, pada paruh pertama 2020, BTPS mengumpulkan dana pihak ketiga sebesar Rp 9,46 triliun atau naik 7%. BTPS juga mampu menjaga rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) sebesar 1,8%.

Selanjutnya rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BTPS masih kuat sebesar 42,3%, rasio intermediasi (financing to deposit ratio/FDR) mencapai 92%.

Kemudian likuiditas jangka pendek dan panjang (NSFR and LCR) di angka 190% dan 244%. Selain itu, total aset tumbuh 10% menjadi Rp 15,27 triliun.

Baca Juga: Laba BTPN Mengempis 9% yoy Menjadi Rp 1,12 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat