KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akhir kuartal ketiga, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN Syariah Tbk), membukukan pembiayaan sebesar Rp 8,90 triliun per September 2019 atau tumbuh 27,8% year on year (yoy). BTPN menyalurkan pembiayaan tersebut kepada 3,65 juta keluarga prasejahtera produktif. Sebelumnya pembiayaan itu tumbuh 29% dari Rp 6,87 triliun sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Baca Juga: LPS meramal likuiditas perbankan akan melonggar di sisa tahun ini
Merespon pembiayaan yang kian positif, Direktur Utama BTPN Syariah, Ratih Rachmawaty, mengatakan pembiayaan kepada keluarga prasejahtera produktif yang telah mereka lakukan sejak 2010 memberikan banyak pelajaran. “Bagi nasabah pembiayaan, mimpi mereka terwujud lebih cepat. Nasabah pendanaan merasa niat baik untuk memberdayakan, terpenuhi, dan bagi karyawan merasa terus bertambah ilmu untuk semakin lebih baik.” Ujar Ratih dalam rilisnya (22/10). Tingginya pembiayaan dalam segmen tersebut dikombinasikan dengan pendampingan yang tepat dalam penyaluran alhasil dapat menekan kualitas rasio kredit bermasalah atau non perfoming loan (NPL) BTPN untuk tetap berada di angka 1,30% hingga akhir kuartal III. Sementara untuk dana pihak ketiga (DPK), BTPN Syariah mencatatkan bertumbuh 25% yoy atau naik Rp 1,76 triliun menuju Rp 9,01 triliun dari sebelumnya Rp 7,2 triliun. Per September 2019, aset BTPN Syariah mencapai Rp 14,5 triliun, tumbuh 28% di periode yang sama tahun lalu. Jika merujuk pada laporan keuangan BTPN Syariah Juni 2019, maka aset bertambah Rp 64 miliar.