JAKARTA. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) akhirnya menyuntikkan dana segar kepada anak usahanya yaitu BTPN Syariah. Direktur Kepatuhan BTPN, Anika Faisal mengatakan, BTPN sebagai induk usaha telah menggelontorkan dana mencapai Rp 112 miliar atau setara dengan 70% kebutuhan keseluruhan penambahan modal yang sebesar Rp 160 miliar. Sedangkan 30% kebutuhan penambahan modal yang setara dengan Rp 48 miliar, berasal dari PT Triputra Persada Rahmat (TPR). Dengan penambahan modal tersebut, modal inti BTPN Syariah mencapai Rp 1,5 triliun atau masuk dalam kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 2 yaitu modal inti antara Rp 1 triliun sampai dengan kurang dari Rp 5 triliun. "Akhirnya keluar persetujuan untuk menyuntikkan dana ke BTPN Syariah. Dengan suntikan dana ini, komposisi pemegang saham tidak berubah dan BTPN Syariah bisa naik menjadi BUKU 2. Dengan naik kelas ini, maka BTPN Syariah bisa menambah produk dan aktivitas transaksi, sehingga bisa membuka peluang usaha yang lebih besar," jelas Anika di Jakarta, Senin (23/6).
BTPN Syariah dapat suntikan modal Rp 160 miliar
JAKARTA. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) akhirnya menyuntikkan dana segar kepada anak usahanya yaitu BTPN Syariah. Direktur Kepatuhan BTPN, Anika Faisal mengatakan, BTPN sebagai induk usaha telah menggelontorkan dana mencapai Rp 112 miliar atau setara dengan 70% kebutuhan keseluruhan penambahan modal yang sebesar Rp 160 miliar. Sedangkan 30% kebutuhan penambahan modal yang setara dengan Rp 48 miliar, berasal dari PT Triputra Persada Rahmat (TPR). Dengan penambahan modal tersebut, modal inti BTPN Syariah mencapai Rp 1,5 triliun atau masuk dalam kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 2 yaitu modal inti antara Rp 1 triliun sampai dengan kurang dari Rp 5 triliun. "Akhirnya keluar persetujuan untuk menyuntikkan dana ke BTPN Syariah. Dengan suntikan dana ini, komposisi pemegang saham tidak berubah dan BTPN Syariah bisa naik menjadi BUKU 2. Dengan naik kelas ini, maka BTPN Syariah bisa menambah produk dan aktivitas transaksi, sehingga bisa membuka peluang usaha yang lebih besar," jelas Anika di Jakarta, Senin (23/6).