KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BTPN Syariah Tbk (
BTPS) tengah berupaya menjaga kualitas pembiayaannya ke sektor ultramikro yang saat ini masih menantang. "Bank berupaya menjaga kualitas dengan selektif menyalurkan pembiayaan. Selain itu Bank BTPN Syariah juga sedang memperkuat pendampingan kepada nasabah agar semakin terbangun perilaku unggul. Upaya ini, Insya Allah dapat menjaga kualitas bisnis. Dengan demikian, hal tersebut memberikan ruang dan kesempatan bagi Bank untuk tetap tumbuh secara berkelanjutan," ungkap Direktur BTPN Syariah Arief Ismail pada public expose, Selasa (27/8). Sejalan dengan itu, Direktur Keuangan BTPN Syariah Fachmy Achmad juga mengatakan, perseroan melihat sektor UMKM khususnya Ultramikro terus berupaya bangkit pasca pandemi Covid-19, meskipun hingga saat ini belum membaik sepenuhnya.
Baca Juga: Ekonomi Lesu, BTPN Syariah Memperkuat Pendampingan Untuk Masyarakat Inklusi Lebih lanjut Fahmi menyebut, rasio NPL untuk segmen ultramikro juga masih menantang jika melihat data OJK, dimana NPL gross UMKM mencapai level 4,04%, mendekati ambang batas 5%. Sementara itu jika melihat
non performing financing (NPF)
gross BTPN Syariah per Juni 2024 berada di posisi 3,05%, naik tipis dari periode yang sama tahun lalu sebesar 3,01% per Juni 2023. Di luar itu juga, ia menyebut indeks Produktivitas Industri yang terlihat bahwa pencapaian industri ultramikro masih di bawah sebelum pandemi walaupun sudah ada peningkatan. "Secara keseluruhan kami melihat bahwa dengan situasi ini, kami merasa yakin bahwa mereka butuh waktu untuk proses perbaikan dan untuk membantu hal tersebut maka BTPN Syariah hadir untuk terus memperkuat pendampingan kepada masyarakat inklusif," ungkap Fahmi. BTPN Syariah mencermati, butuh waktu yang lama dalam melakukan perbaikan bisnis usaha setelah sebelumnya terdampak Covid-19, pasalnya terdapat banyak perubahan, bukan saja dari sisi makro ekonomi tapi juga dari sisi
behavior nasabah dan nasabahnya para nasabah. Tantangan tersebut membuat lapangan bisnis usaha yang belum stabil. Kedepan Fahmi menyebut BTPN Syariah terus memantau perkembangan ini, menyesuaikan strateginya dan juga selalu melihat bagaimana upaya dalam memanfaatkan peluang-peluang yang ada di masa depan. Salah satu yang dilakukan BTPN Syariah saat ini yakni dengan menjaga kualitas pembiayaan dan melakukan pendampingan lebih intensif. Mengutip laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi RI tercatat melambat menjadi 5,05% pada kuartal II 2024 dan terjadi deflasi pada Mei-Juli 2024.
Baca Juga: Jaga Kualitas Bisnis, BTPN Syariah Raih Laba Bersih Rp 552 Miliar di Semester I 2024 BTPN Syariah berupaya lebih selektif dalam menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat inklusi demi menjaga keberlangsungan bisnis. Selain itu, Bank juga memperkuat pendampingan yang dilakukan oleh seluruh #bankirpemberdaya dalam membangun empat perilaku unggul nasabah, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu atau Solidaritas (BDKS) agar segmen ultra mikro dapat bertahan dalam situasi apapun.
Hingga akhir Juni 2024, Bank mencatatkan laba bersih sebesar Rp 552 miliar dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 10,44 triliun. Sementara, rasio keuangan Bank tetap sehat, terlihat dari ROA yang sebesar 6,6% dan CAR sebesar 50,1%.
Apresiasi Nasabah
Sebagai rangkaian membangun semangat nasabah, Bank memberikan apresiasi berupa program umrah satu pesawat kepada 10 sentra inspiratif yang telah menunjukkan solidaritasnya dalam membangun BDKS. Tak hanya itu, nasabah yang terus bertumbuh dan menginspirasi berkesempatan mendapatkan pendampingan lebih intensif bersama mahasiswa melalui program Bestee (Berdaya Bersama Sahabat Tepat Indonesia). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi