KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BTPN Syariah Ventura mengaku masih akan fokus melakukan pendanaan kepada stratup Dagangan di tahun ini yang juga merupakan stratup perdana yang di danai oleh BTPS Ventura. Seperti diketahui, belum lama ini BTPN Syariah Ventura melakukan pendanaan Pra-Seri B senilai US$ 6,6 juta kepada startup rural e-commerce, Dagangan. "Di tahun ini kami masih akan fokus ke pendanaan di startup Dagangan. Pendanaan ini bukan sekedar investasi semata, namun ini adalah permulaan dari ikhtiar bersama untuk memperkuat ekosistem digital yang inklusif bagi masyarakat Indonesia ke depannya," ujar Direktur Utama BTPN Syariah Ventura Ade Fauzan di Jakarta, Kamis (9/6).
Ia mengaku masih fokus ke penyertaan modal syariah dengan memberikan solusi kepada nasabah ultra mikro dalam mendukung startup di inklusi keuangan. "Kami mendapat mandat mendanai di seri A dan B, karena dana kelola kita juga masih terbatas," kata Ade.
Baca Juga: Sejumlah Bank Terus Perkuat Anak Usaha di Sektor Modal Ventura Investasi strategis dari BTPS Ventura ini akan digunakan oleh Dagangan untuk meneruskan ekspansi bisnis serta meningkatkan kapabilitas tim pengembangan produk dan teknologi. Dagangan juga akan bekerja sama dengan institusi keuangan lainnya untuk mengembangkan layanan finansial. Dagangan merupakan platform e-commerce yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari sembako, bahan makanan segar dan beku, hingga produk fashion, dan memberikan layanan pengantaran barang belanjaan di hari yang sama dan keesokan harinya. Dagangan membangun model bisnis yang memberikan kemudahan bagi pengguna untuk dapat berbelanja melalui berbagai channel, baik secara langsung melalui platform Dagangan, maupun melalui jaringan reseller dan pihak ketiga yang bekerja sama dengan Dagangan. Berbasis di Yogyakarta, Dagangan menggunakan model hub-and-spoke dalam operasional bisnisnya. Startup ini membangun pusat pengadaan kebutuhan pokok atau micro fulfilment center (hub) di kota-kota tier 3-4 dan wilayah pedesaan sehingga biaya logistik menjadi lebih efisien. Model operasional ini memberikan kemudahan bagi para pengguna aplikasi Dagangan dalam mendapatkan barang kebutuhan pokok sehari-hari dengan lebih mudah dan murah, sekaligus membantu produsen besar untuk menjangkau area-area yang sebelumnya sulit dilakukan akibat keterbatasan logistik. “Tujuan utama kami adalah membangun perusahaan ritel dan e-commerce terintegrasi terbesar di Indonesia yang mampu menjangkau 90.000 desa dan kota-kota tier 3-4, dimana 80% dari total penduduk Indonesia tinggal,” ungkap President dan Co-founder Dagangan, Wilson Yanaprasetya. Oleh karena itu, Dagangan sangat fokus pada pemetaan bisnis yang tepat dengan membuat organisasi yang efisien, menciptakan pertumbuhan yang konsisten, dan tentunya disertai dengan pengembangan teknologi yang inovatif untuk produk Dagangan.
Baca Juga: Resmi Berbisnis Modal Ventura, Ini Rekomendasi Analis Atas Saham BTPN Syariah "Saat ini, setiap transaksi pada aplikasi Dagangan mampu memberikan profit yang bertumbuh, yang mana hal ini jarang terjadi pada startup yang baru berdiri,” tegas Wilson. Sejak menerima pendanaan Seri A sebesar US$11,5 juta pada September 2021 lalu, Dagangan telah berhasil mencetak pertumbuhan bisnis hingga lima kali lipat. Saat ini Dagangan telah memiliki lebih dari 40 hub yang tersebar di berbagai area di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Produk dan layanan Dagangan telah menjangkau hampir 15.000 desa di 40 kota/kabupaten. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto