JAKARTA. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) mengaku sudah berdialog dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai aksi pembelian lebih banyak saham oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). Anika Faisal, Direktur Kepatuhan BTPN, bilang, telah menyelesaikan dokumen dan uji kepatuhan dan kepatutan. "Kami harap izin keluar pada kuartal I tahun 2014 ini," kata Anika. Menurutnya, jika izin akuisisi tersebut direstui, fokus bisnis tidak akan berubah yakni membiayai kredit pensiunan dan mikro.Anika menambahkan, kedatangan bank asal Jepang tersebut akan menguntungkan BTPN. Pasalnya, di tengah perekonomian yang belum stabil dan pengetatan likuiditas, perbankan butuh pemegang saham yang kuat. Mereka akan menjaga anak-anak usaha agar tetap sehat dan kuat. Berdasarkan laporan keuangan Desember 2013, rasio kecukupan modal (CAR) BTPN naik 23,1% dari posisi Desember 2012 sebesar 21,5%. SMBC merealisasikan niatnya untuk menambah jumlah kepemilikan saham di BTPN. Penambahaham kepemilikan di BTPN, dilakukan SMBC melalui pembelian sebanyak 919,27 juta pada harga Rp 6.500, Jumat (14/3).Atas pembelian tersebut, jumlah kepemilikan saham SMBC di BTPN mencapai 2,34 miliar saham. Mengacu harga pembelian, maka total dana yang digelontorkan SMBC mencapai Rp 5,97 triliun. "Tujuan transaksi ini adalah untuk investasi," tutur Tomonori Wanatabe, Senior Vice President, Emerging Market Business Division SMBC, melalui keterangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI).Sebagian besar saham BTPN yang dibeli SMBC, merupakan hasil pelepasan yang dilakukan TPG Nusantara S.à r.l. Pedro Fernandes das Neves, Manager TPG, menjelaskan penjualan 883,06 juta saham BTPN.Menurut Fernandes, jumlah saham BTPN yang dijual tersebut setara dengan 15,121% dari total saham yang dikeluarkan dan disetor. "Setelah penjualan saham tersebut, kami memiliki 1,511 miliar saham pada BTPN atau mewakili 25,88% dari total saham yang dikeluarkan dan diseto," ucap Fernandes.Seperti diketahui, pada Mei 2013, SMBC melakukan pembelian saham BTPN yang dimiliki oleh TPG Nusantara dan pemegang saham lainnya hingga kepemilikannya di BTPN mencapai 24,3%. SMBC juga memiliki rencana untuk meningkatkan kepemilikannya di BTPN sampai dengan 40%.SMBC sendiri merupakan salah satu bank terbesar di Jepang. Per 30 September 2013, SMBC memiliki total aset sebesar JPY 125,7 triliun, total dana pihak ketiga sebesar JPY 81,2 triliun dan total pinjaman dan piutang sebesar JPY 60,8 triliun. Semua angka-angka ini merupakan angka bukan konsolidasi. Bank yang berkantor pusat di Tokyo ini, adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Sumitomo Mitsui Financial Group, Inc (SMFG).
BTPN tetap fokus di kredit pensiunan dan mikro
JAKARTA. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) mengaku sudah berdialog dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai aksi pembelian lebih banyak saham oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). Anika Faisal, Direktur Kepatuhan BTPN, bilang, telah menyelesaikan dokumen dan uji kepatuhan dan kepatutan. "Kami harap izin keluar pada kuartal I tahun 2014 ini," kata Anika. Menurutnya, jika izin akuisisi tersebut direstui, fokus bisnis tidak akan berubah yakni membiayai kredit pensiunan dan mikro.Anika menambahkan, kedatangan bank asal Jepang tersebut akan menguntungkan BTPN. Pasalnya, di tengah perekonomian yang belum stabil dan pengetatan likuiditas, perbankan butuh pemegang saham yang kuat. Mereka akan menjaga anak-anak usaha agar tetap sehat dan kuat. Berdasarkan laporan keuangan Desember 2013, rasio kecukupan modal (CAR) BTPN naik 23,1% dari posisi Desember 2012 sebesar 21,5%. SMBC merealisasikan niatnya untuk menambah jumlah kepemilikan saham di BTPN. Penambahaham kepemilikan di BTPN, dilakukan SMBC melalui pembelian sebanyak 919,27 juta pada harga Rp 6.500, Jumat (14/3).Atas pembelian tersebut, jumlah kepemilikan saham SMBC di BTPN mencapai 2,34 miliar saham. Mengacu harga pembelian, maka total dana yang digelontorkan SMBC mencapai Rp 5,97 triliun. "Tujuan transaksi ini adalah untuk investasi," tutur Tomonori Wanatabe, Senior Vice President, Emerging Market Business Division SMBC, melalui keterangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI).Sebagian besar saham BTPN yang dibeli SMBC, merupakan hasil pelepasan yang dilakukan TPG Nusantara S.à r.l. Pedro Fernandes das Neves, Manager TPG, menjelaskan penjualan 883,06 juta saham BTPN.Menurut Fernandes, jumlah saham BTPN yang dijual tersebut setara dengan 15,121% dari total saham yang dikeluarkan dan disetor. "Setelah penjualan saham tersebut, kami memiliki 1,511 miliar saham pada BTPN atau mewakili 25,88% dari total saham yang dikeluarkan dan diseto," ucap Fernandes.Seperti diketahui, pada Mei 2013, SMBC melakukan pembelian saham BTPN yang dimiliki oleh TPG Nusantara dan pemegang saham lainnya hingga kepemilikannya di BTPN mencapai 24,3%. SMBC juga memiliki rencana untuk meningkatkan kepemilikannya di BTPN sampai dengan 40%.SMBC sendiri merupakan salah satu bank terbesar di Jepang. Per 30 September 2013, SMBC memiliki total aset sebesar JPY 125,7 triliun, total dana pihak ketiga sebesar JPY 81,2 triliun dan total pinjaman dan piutang sebesar JPY 60,8 triliun. Semua angka-angka ini merupakan angka bukan konsolidasi. Bank yang berkantor pusat di Tokyo ini, adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Sumitomo Mitsui Financial Group, Inc (SMFG).