Buah lokal ini jadi primadona pasar internasional



JAKARTA. Di tengah derasnya impor buah ke tanah air. Ternyata buah lokal masih berjaya di pasar internasional. Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim ada empat buah yang menjadi primadona di pasar internasional. Sementara untuk menjaga harga jual buah lokal, saat panen raya datang. Kementan menahan datangnya impor buah. 

Ada empat buah tanah air yang sedang digemari oleh pasar internasional adalah: mangga gincu, salak pondoh, pisang kirana dan manggis. Keempat buah ini ternyata mendapat tempat khusus di pasar Dubai, Tiongkok dan ASEAN. Dari data Kementan, ekspor pada dua buah yakni: mangga dan manggis hingga Juni volume ekspornya telah mencapai 50% dari volume ekspor ditahun 2013. 

Kementan mencatat, ekspor mangga pada Juni 2014 telah mencapai 56 ton dengan nilai U$D 72.000. Sebelumnya pada tahun 2013 volume ekspor mangga mencapai 1.089 ton dengan nilai U$D 1,4 juta . Sedangkan ekspor manggis pada Juni 2014 volumenya mencapai 7.146 ton dengan nilai U$D 5,4 juta. Lalu pada 2013 volume ekspor mencapai 7.647 ton dengan nilai U$D  5,7 juta. 


Yusni Emilia Harahap, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pengembangan Hasil Pertanian (PPHP) Kementan menjelaskan, pemerintah bukan tanpa usaha untuk menekan laju impor buah ditengah kondisi tingginya permintaan konsumsi. Paling memungkinkan kata Emilia adalah lewat pengaturan ulang datangnya buah impor. 

Sesuai dengan Peraturan Menteri 60 Tahun 2012 tentang rekomendasi impor bahwa saat panen raya tiba maka pemerintah akan menahan buah impor. "Kami atur waktunya saat panen ada empat buah impor yang dilarang masuk ke tanah air. Supaya harga buah di petani tidak jatuh," ujar Yusni pada Senin (6/10). Empat buah diantaranya: nanas, mangga, pisang dan duren. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto