JAKARTA. Tren indsutri pertambangan terutama di komoditas batubara yang masih lunglai diakui PT Buana Finance Tbk. membuat mereka mesti lebih berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan alat berat. Perseroan bakal makin selektif di sektor ini sembari melihat potensi di sektor-sektor lain. Direktur Buana Finance Herman Lesmana menyebut pelemahan harga komoditas batubara di tengah dan regulasi pertambangan membuat pertumbuhan leasing alat berat terus melambat dalam tiga tahun terakhir. Makanya dia bilang tahun ini mereka harus makin selektif memilih pasar. Meski tetap saja pasar di segmen pertambangan batubara tetap akan ada walau tidak semeriah dulu. "Kalau berhenti sama sekali tentu tidak," kata dia. Namun memang dalam beberapa tahun ke belakang porsi pembiayaan alat berat ke sektor pertambangan cenderung mengecil. Sebelumnya porsi lini bisnis sewa guna usaha ke sektor pertambangan masih ada sekitar 17% di tahun 2013 namun saat ini cuma ada di kisaran 15%. Sementara porsi dari sektor lain semisal konstruksi, pengangkutan, dan perkebunan justru terus meningkat. Dengan potensi menggeliatnya sektor infrastruktur tahun ini, sangat mungkin porsi dari konstruksi akan lebih besar lagi. Dengan upaya ini, Buana Finance berharap target penyaluran pembiayaan sampai Rp 3 triliun tahun ini bisa tercapai. Jumlah ini lebih tinggi 36% dari realisasi pembiayaan mereka tahun lalu yang sebesar Rp 2,23 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Buana Finance makin selektif ke sektor tambang
JAKARTA. Tren indsutri pertambangan terutama di komoditas batubara yang masih lunglai diakui PT Buana Finance Tbk. membuat mereka mesti lebih berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan alat berat. Perseroan bakal makin selektif di sektor ini sembari melihat potensi di sektor-sektor lain. Direktur Buana Finance Herman Lesmana menyebut pelemahan harga komoditas batubara di tengah dan regulasi pertambangan membuat pertumbuhan leasing alat berat terus melambat dalam tiga tahun terakhir. Makanya dia bilang tahun ini mereka harus makin selektif memilih pasar. Meski tetap saja pasar di segmen pertambangan batubara tetap akan ada walau tidak semeriah dulu. "Kalau berhenti sama sekali tentu tidak," kata dia. Namun memang dalam beberapa tahun ke belakang porsi pembiayaan alat berat ke sektor pertambangan cenderung mengecil. Sebelumnya porsi lini bisnis sewa guna usaha ke sektor pertambangan masih ada sekitar 17% di tahun 2013 namun saat ini cuma ada di kisaran 15%. Sementara porsi dari sektor lain semisal konstruksi, pengangkutan, dan perkebunan justru terus meningkat. Dengan potensi menggeliatnya sektor infrastruktur tahun ini, sangat mungkin porsi dari konstruksi akan lebih besar lagi. Dengan upaya ini, Buana Finance berharap target penyaluran pembiayaan sampai Rp 3 triliun tahun ini bisa tercapai. Jumlah ini lebih tinggi 36% dari realisasi pembiayaan mereka tahun lalu yang sebesar Rp 2,23 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News