JAKARTA. Lesunya industri alat berat mengancam penyaluran kredit PT Buana Finance. Periode Januari hingga September 2014, pembiayaan yang disalurkan oleh Buana Finance hanya Rp 1,7 triliun. Nilai tersebut turun 10% dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu. Padahal, pertengahan tahun lalu, Buana Finance masih optimis bisa meningkatkan pembiayaan. Sebab, per Juni 2014 lalu, Buana Finance berhasil mengalirkan kredit sebesar Rp 1,5 triliun atau naik 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 1,4 triliun. Herman Lesmana, Direktur PT Buana Finance mengakui, penurunan ini lantaran sektor pertambangan masih memburuk. Walaupun perusahaan mengincar pasar lain yang berpotensi mendatangkan rupiah, seperti infrastruktur dan agro, ternyata belum mampu mendongkrak pembiayaan. "Saat ini, masih belum bisa menutup dari pertambangan," ujar Herman.
Buana Finance menyalurkan pinjaman Rp 1,7 Triliun
JAKARTA. Lesunya industri alat berat mengancam penyaluran kredit PT Buana Finance. Periode Januari hingga September 2014, pembiayaan yang disalurkan oleh Buana Finance hanya Rp 1,7 triliun. Nilai tersebut turun 10% dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu. Padahal, pertengahan tahun lalu, Buana Finance masih optimis bisa meningkatkan pembiayaan. Sebab, per Juni 2014 lalu, Buana Finance berhasil mengalirkan kredit sebesar Rp 1,5 triliun atau naik 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 1,4 triliun. Herman Lesmana, Direktur PT Buana Finance mengakui, penurunan ini lantaran sektor pertambangan masih memburuk. Walaupun perusahaan mengincar pasar lain yang berpotensi mendatangkan rupiah, seperti infrastruktur dan agro, ternyata belum mampu mendongkrak pembiayaan. "Saat ini, masih belum bisa menutup dari pertambangan," ujar Herman.