JAKARTA. Pinjaman dari perbankan dalam negeri sepertinya masih menjadi salah satu sumber pendanaan favorit PT Buana Finance, Tbk. Multifinance yang mayoritas menggarap pembiayaan sewa guna usaha (leasing) tersebut berhasil mengantongi pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk sebesar Rp 90 miliar pada 24 Februari 2015 lalu. "Pemberian pinjaman dengan total Rp 90 miliar, dengan jangka waktu perpanjangan kredit selama 12 bulan," ujar Direktur Utama perseroan, Soetadi Limin seperti yang dikutip dalam keterbukaan informasinya. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, mayoritas sumber pendanaan perseroan memang bersumber dari perbankan. Dari kebutuhan dana tahun lalu sekitar Rp 2,3 triliun, emiten dengan kode BBLD tersebut memperoleh dana dari beberapa bank, terutama yang telah bekerja sama dengan perseroan. Sebelumnya, Direktur Buana Finance, Herman Lesmana mengungkapkan perusahaan hanya mampu merealisasikan pembiayaan hampir 80% dari target tahun lalu sekitar Rp 3 triliun. Berarti, multifinance yang membiayai alat berat dan mobil bekas tersebut menyalurkan kredit kurang dari Rp 2,4 triliun. Di kuartal pertama tahun ini, Herman mengaku mereka berencana masuk ke pembiayaan sektor mesin, manufaktur, serta konstruksi.
Buana Finance raih pinjaman Rp 90 miliar
JAKARTA. Pinjaman dari perbankan dalam negeri sepertinya masih menjadi salah satu sumber pendanaan favorit PT Buana Finance, Tbk. Multifinance yang mayoritas menggarap pembiayaan sewa guna usaha (leasing) tersebut berhasil mengantongi pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk sebesar Rp 90 miliar pada 24 Februari 2015 lalu. "Pemberian pinjaman dengan total Rp 90 miliar, dengan jangka waktu perpanjangan kredit selama 12 bulan," ujar Direktur Utama perseroan, Soetadi Limin seperti yang dikutip dalam keterbukaan informasinya. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, mayoritas sumber pendanaan perseroan memang bersumber dari perbankan. Dari kebutuhan dana tahun lalu sekitar Rp 2,3 triliun, emiten dengan kode BBLD tersebut memperoleh dana dari beberapa bank, terutama yang telah bekerja sama dengan perseroan. Sebelumnya, Direktur Buana Finance, Herman Lesmana mengungkapkan perusahaan hanya mampu merealisasikan pembiayaan hampir 80% dari target tahun lalu sekitar Rp 3 triliun. Berarti, multifinance yang membiayai alat berat dan mobil bekas tersebut menyalurkan kredit kurang dari Rp 2,4 triliun. Di kuartal pertama tahun ini, Herman mengaku mereka berencana masuk ke pembiayaan sektor mesin, manufaktur, serta konstruksi.
